INDOPOLITIKA – Kementerian Agama (Kemenag) memberikan penjelasan terkait banyaknya jemaah haji Indonesia yang terpaksa berjalan kaki dari Muzdalifah menuju Mina.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Hilman Latief, menyampaikan bahwa hal ini disebabkan oleh kemacetan parah di jalur antara dua lokasi utama dalam rangkaian ibadah haji.
“Pada malam hingga subuh hari itu, arus pergerakan jemaah sangat bergantung pada kondisi lalu lintas yang padat. Ribuan armada bus harus mengantre menuju Mina, sementara sebagian jemaah sudah berjalan kaki di sekitar Mina, sehingga membuat pergerakan makin lambat,” kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Hilman Latief dari Makkah, seperti dikutip pada Selasa (10/6/2025).
Menurutnya, petugas di lapangan sebenarnya telah mengimbau jemaah untuk tetap menunggu bus. Namun karena khawatir terlambat melanjutkan ibadah, banyak jemaah akhirnya memilih berjalan kaki.
“Alhamdulillah, semua jemaah akhirnya berhasil keluar dari Muzdalifah dan tidak ada yang tertinggal,” tambahnya.
Setibanya di Mina, Kemenag bersama pihak syarikah langsung mengatur penempatan jemaah ke tenda-tenda sesuai pembagian.
Hilman juga menyampaikan apresiasi kepada pemerintah Arab Saudi atas bantuan dan pendampingan dalam proses pelayanan kepada jemaah. Ia menutup pernyataannya dengan menyampaikan permohonan maaf.
“Sebagai penanggung jawab Petugas Penyelenggaraan Ibadah Haji Indonesia di Makkah, kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami para jemaah selama proses perpindahan ini,” tutup Hilman.(Hny)
Tinggalkan Balasan