INDOPOLITIKA – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) sekaligus Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Rachmat Pambudy menyatakan bahwa pemberian Makan Bergizi Gratis (MBG) saat ini lebih mendesak dibandingkan dengan penciptaan lapangan pekerjaan.

Menurutnya, program MBG bertujuan untuk mengatasi sejumlah masalah besar, termasuk 180 juta orang Indonesia yang tidak tercukupi gizinya, 50 ribu bayi yang lahir cacat setiap tahun, satu juta orang yang terinfeksi tuberkulosis (TBC), serta 100 ribu kematian akibat TBC setiap tahunnya.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Rachmat Pambudy menekankan bahwa memberikan makan kepada anak-anak, ibu hamil, dan generasi muda merupakan pekerjaan yang sangat mulia. Ia menjelaskan bahwa masalah kekurangan gizi tidak akan terselesaikan hanya dengan memberikan lapangan pekerjaan.

“Jika ada yang bertanya mengapa harus memberi makan, kenapa tidak memberikan pekerjaan saja, itu tidak akan menyelesaikan masalah gizi ini,” ujar Rachmat di Pendopo Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta, kemarin.

Ia juga menambahkan, “Kita sedang menciptakan sejarah. Presiden Prabowo mengajak kita untuk membangun dasar-dasar Indonesia Emas tahun 2045.”

Rachmat mengutip pesan dari Presiden mengenai pentingnya perencanaan jangka panjang: “Jika kita ingin membangun institusi yang bertahan beberapa bulan, tanamlah padi. Jika kita ingin membangun institusi yang bertahan puluhan tahun, tanamlah pohon. Jika kita ingin membangun institusi yang bertahan ratusan tahun, didiklah orang, bangunlah orang. Itulah yang kita lakukan sekarang, membangun sumber daya manusia untuk Indonesia 2045.”

Menurutnya, pemberian makan bergizi adalah langkah yang lebih mendasar dan harus diutamakan sebelum melanjutkan pendidikan dan pembinaan anak-anak.

“Sebelum mendidik, menyehatkan, atau mengarahkan anak-anak kita ke masa depan, berikan mereka makan bergizi yang cukup. Jangan lupa, karakter seseorang sering kali dipengaruhi oleh apa yang dimakan,” tegasnya.(Hny)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com