INDOPOLITIKA – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mendorong Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG) untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pengawasan mutu makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG), salah satunya melalui penggunaan alat uji cepat atau rapid test.

Arahan ini disampaikan Dadan dalam rapat koordinasi SPPG yang digelar di GOR Jatidiri, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang.

Ia menekankan pentingnya penggunaan alat rapid test untuk memeriksa kandungan bahan kimia dan kebersihan makanan yang dikonsumsi siswa, mengacu pada instruksi langsung dari Presiden Prabowo Subianto.

Menurut Dadan, berdasarkan hasil evaluasi terhadap sejumlah insiden gangguan pencernaan yang terjadi dalam program MBG, diketahui bahwa beberapa kasus diduga dipicu oleh kontaminasi zat kimia, seperti nitrat, serta bakteri yang muncul akibat pengolahan makanan yang kurang higienis.

“Mohon agar setiap satuan pelaksana mulai melengkapi diri dengan alat rapid test untuk memeriksa makanan, terutama setelah dimasak. Kandungan seperti nitrat dan unsur kimia lain yang berdampak pada kesehatan harus dicek,” jelas Dadan dalam forum tersebut dikutip pada Selasa (21/10/2025).

Ia menambahkan bahwa zat nitrat menjadi perhatian khusus karena sifatnya yang cepat bereaksi dan berpotensi menimbulkan efek negatif terhadap kesehatan dalam waktu singkat, di samping risiko dari bakteri yang mungkin muncul akibat pengolahan atau penyimpanan makanan yang tidak sesuai standar.

Tak hanya soal kandungan makanan, Dadan juga menekankan pentingnya memastikan kebersihan air dan peralatan makan yang digunakan. Ia menyarankan agar seluruh dapur yang tergabung dalam program MBG menggunakan air galon yang sudah tersertifikasi sebagai alternatif air bersih untuk memasak.

Hal ini sebagai bentuk upaya preventif terhadap risiko penyakit pencernaan yang kerap ditimbulkan oleh penggunaan air tidak layak, terutama air tanah yang belum tersaring dengan baik.

“Presiden telah memberikan arahan agar seluruh proses memasak menggunakan air yang telah melalui proses sertifikasi. Jadi, sebaiknya gunakan air galon untuk memasak. Dan jika menggunakan air tanah untuk mencuci, pastikan telah melalui penyaringan terlebih dahulu,” imbuh Dadan.

Langkah-langkah ini diharapkan dapat memperkuat kualitas dan keamanan program MBG di seluruh wilayah, serta menjaga kepercayaan masyarakat terhadap inisiatif pemerintah dalam meningkatkan gizi dan kesehatan generasi muda Indonesia.(Hny)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com