INDOPOLITIKA – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengungkapkan pandangan Presiden Prabowo Subianto terkait pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang telah resmi diluncurkan pada 6 Januari 2025.
Menurut Kepala BGN Dadan, Presiden Prabowo Subianto merasa prihatin karena masih banyak siswa yang belum dapat merasakan manfaat dari program Makan Bergizi Gratis.
Pernyataan ini disampaikan Dadan setelah mengikuti rapat koordinasi terbatas di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta, pada Jumat (9/5/2025).
“Setiap kali Pak Presiden mengunjungi daerah, beliau merasa sedih karena jumlah siswa yang belum menerima program ini lebih banyak dibandingkan yang sudah menerimanya,” kata Kepala BGN Dadan, mengutip langsung perasaan Presiden.
Untuk mempercepat pencapaian tujuan program MBG, rapat koordinasi tersebut sepakat untuk segera mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) atau Instruksi Presiden (Inpres) yang akan menjadi landasan hukum bagi percepatan pelaksanaan program.
Kepala BGN Dadan menegaskan bahwa percepatan ini sangat diperlukan agar program dapat berjalan lebih efektif dan merata.
“Perpres atau Inpres ini sangat penting untuk mengatur secara rinci peran masing-masing pemerintah daerah, kementerian, dan lembaga terkait dalam implementasi MBG,” ujarnya. Untuk informasi lebih detail mengenai Perpres MBG, Dadan meminta media untuk mengonfirmasi hal tersebut kepada Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi.
Program MBG Capai 3,4 Juta Siswa pada Awal Mei 2025
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan rasa bangga atas keberhasilan pelaksanaan program MBG, yang hingga awal Mei 2025 telah dirasakan oleh 3,4 juta siswa di seluruh Indonesia.
Meskipun ada beberapa laporan kasus keracunan yang melibatkan program ini, Prabowo menekankan bahwa hal tersebut hanya terjadi pada sejumlah kecil titik, sementara secara keseluruhan, program ini mencatatkan tingkat keberhasilan yang sangat tinggi, yakni 99 persen.
“Sampai hari ini, saya mendapatkan laporan terbaru bahwa sudah ada lebih dari seribu titik penyelenggaraan, tepatnya 1.286 titik. Total penerima manfaat telah mencapai 3,4 juta siswa di awal Mei, dan kami prediksi angka ini akan mencapai 4 juta pada akhir Mei 2025,” ungkap Presiden.
Lebih lanjut, Prabowo menargetkan pada akhir Juni 2025, jumlah penerima program MBG akan meningkat menjadi 6 juta siswa, dan pada akhir Agustus 2025, jumlahnya diperkirakan akan mencapai 22 juta jiwa.
Ia juga menambahkan bahwa pada akhir November 2025, program ini ditargetkan untuk mencapai 82,9 juta penerima manfaat.
“Dari segi manajemen logistik, ini adalah upaya yang sangat besar. Menyelenggarakan katering untuk acara pernikahan dengan tamu 3.000 orang saja sudah sangat menantang. Apalagi ini melibatkan jutaan siswa,” jelas Prabowo.
Dengan adanya percepatan melalui kebijakan yang lebih jelas dan dukungan pemerintah daerah serta kementerian terkait, diharapkan program MBG dapat mencapai target yang telah ditetapkan dan memberikan manfaat yang maksimal bagi siswa di seluruh Indonesia.(Hny)
Tinggalkan Balasan