Wacana percepatan musyawarah nasional (Munas) Partai Golkar yang mencuat dalam pertemuan sejumlah tokoh partai tersebut pada Rabu malam (21/5) dinilai memiliki tujuan tertentu. Salah satu hanya untuk menjatuhkan ARB.
Padahal Aburizal Bakrie sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar telah menjalankan amanat Rapimnas, yang salah satunya menentukan arah koalisi pada Pemilihan Presiden 2014 ini. Bahkan langkah ARB dinilai sebagai bentuk pengorbanan ARB karena tidak memaksakan diri sebagai Capres atau cawapres.
Pengamat politik dari Konsep Indonesia (Konsepindo) Budiman mengatakan ARB sebagai pemegang mandat sejatinya memberikan dukungan dan ikut keputusan ARB untuk memberikan dukungan kepada Prabowo. Maka jika kemudian ada faksi yang berbeda maka dipastikan punya agenda lain.
“Akal-akalan saja. ARB diberi mandat tapi setelah dijalankan justru dituntut macam-macam,” kata Budiman di Jakarta, Senin, (26/5/2014).
Karena itu pertemuan itu hanya sebagai manuver politik kelompok elit tertentu. “Nggak jelas, nggak ada manfaatnya bagi Partai Golkar. Apalagi sampai muncul wacana mempercepat musyawarah nasional,” katanya.
Namun demikian Budiman meyakini ARB tetap mampu mengendalikan dinamika di partai. Ini karena kepemimpinan ARB masih kuat dengan ditopang oleh barisan DPD Partai Golkar. (ind)
Tinggalkan Balasan