INDOPOLITIKA – Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (PHI dan Jamsos) Kementerian Ketenagakerjaan, Indah Anggoro Putri, menyatakan bahwa pihaknya masih mempertimbangkan usulan untuk membentuk satuan tugas (satgas) khusus yang menangani masalah pemutusan hubungan kerja (PHK).
Usulan ini, menurut Presiden Prabowo Subianto dalam acara sarasehan ekonomi di Jakarta pada Selasa (8/4/2025), merupakan salah satu langkah untuk mengantisipasi potensi PHK terhadap pekerja akibat kebijakan tarif resiprokal yang dikeluarkan oleh Amerika Serikat (AS).
“Kami masih dalam tahap kajian, ini sedang diproses. Namun, seperti yang disampaikan oleh Presiden, kami siap. Kita harus bisa menjadikan tantangan ini sebagai peluang. Satgas ini juga sedang disiapkan melalui Inpres (Instruksi Presiden),” jelas Indah di Kantor Kemnaker, Jakarta, Kamis (10/4/2025).
Indah menilai bahwa ide pembentukan Satgas PHK sangat baik. Namun, ia menambahkan bahwa satgas ini diharapkan tidak hanya menangani masalah PHK, tetapi juga fokus pada langkah-langkah antisipatif untuk memperluas kesempatan kerja.
“Kita harus melihat ini dari sudut pandang yang lebih positif. Mungkin nanti namanya bukan Satgas PHK, tetapi Satgas Pencegahan PHK atau Satgas Perluasan Kerja. Ini ide yang bagus,” ujarnya.
Terkait tugas Satgas PHK, Indah menyebutkan bahwa hal tersebut masih akan dibahas lebih lanjut seiring dengan rapat dan keluarnya Inpres.
Dia juga menegaskan bahwa hal ini memerlukan kerja sama dan kolaborasi antara kementerian, lembaga, dan pemangku kepentingan lainnya.
“Yang jelas, kami bersama satgas akan berkoordinasi lintas kementerian/lembaga dan dengan semua pihak terkait untuk mengurangi PHK, serta melakukan upaya untuk menangani dampak tersebut, termasuk terkait perluasan kesempatan kerja. Nantikan saja,” tambah Indah.
Selain itu, Indah menyebutkan bahwa pihaknya masih menganalisis secara mendalam dampak kebijakan tarif impor AS terhadap sektor hubungan industrial dan ketenagakerjaan secara umum.
“Yang jelas, kami siap menghadapi segala situasi. Kita harus bersatu. Ini adalah kesempatan bagi kita untuk berkolaborasi dengan lebih baik,” tutupnya. (Rzm)
Tinggalkan Balasan