INDOPOLITIKA – Ustadz Abdul Somad atau UAS ternyata pernah mengalami pengalaman ditagih pajak yang menurutnya tidak sesuai. Suatu hari, ia dipanggil oleh petugas pajak terkait kewajiban membayar pajak penghasilan dari kanal YouTube miliknya.
Yang membuat Ustadz Abdul Somad bingung, ia diminta membayar pajak atas penghasilan dari kanal YouTube tersebut yang diklaim sebesar Rp150 juta per bulan, tanpa ia tahu bagaimana perhitungannya.
Sebagai warga negara yang taat pajak, UAS datang ke kantor pajak untuk menindaklanjuti panggilan tersebut.
“Saya taat pajak, orang bijak taat pajak. Saya datang sebagai warga negara memenuhi panggilan Kepala Pajak,” ujarnya.
Petugas pajak menjelaskan, “Begini ya ustaz, setelah kami cek, pendapatan dari YouTube satu bulan mencapai Rp150 juta, jadi ustaz harus bayar pajak.”
Namun, UAS tidak langsung menerima klaim itu karena merasa tidak menikmati pendapatan tersebut secara langsung. Ia pun mempertanyakan cara perhitungan penghasilan dari YouTube itu.
Ia menjelaskan bahwa uang dari YouTube tidak masuk ke rekeningnya secara pribadi.
“Silakan cek ke mana aliran uang dari YouTube itu, tak ada satu sen pun yang masuk rekening saya. Semua langsung digunakan untuk membeli beras, minyak, kompor, dan kebutuhan lainnya,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, sang ustaz juga mengingatkan petugas pajak untuk memperbanyak sedekah.
“Saya justru mengajak para pegawai pajak untuk bersedekah di jalan Allah Subhanahu wa ta’ala. Karena kalian yang menghitung dan mengumpulkan uang, jika tidak bersedekah, itu zalim dan aniaya. Neraka jahanam adalah tempat kalian,” ucapnya dalam ceramah.
UAS menuturkan bahwa saat berbicara dengan petugas pajak, ia tidak menggunakan nada sekeras ketika ceramah di depan jamaah. “Saya hanya bilang, ‘Kalau kalian tidak bersedekah, kalian masuk neraka jahanam,’” ujarnya.
Ia juga menambahkan, “Ketika kita difitnah dan dianiaya, jangan diam. Kalau diam, fitnah akan semakin meluas dan menjadi dosa bagi orang lain. Kita harus menjelaskan, walau setelah dijelaskan, orang tetap memfitnah, kita sudah tidak salah lagi,” pungkasnya.(Hny)

Tinggalkan Balasan