Presiden AS Donald Trump (Foto:AFP)
Washington: Seorang agen Biro Penyelidik Federal (FBI) veteran yang bertukar pesan teks anti-Trump dengan seorang rekan selama pemilihan umum telah dipecat dari FBI. Pengacaranya mengakui hal tersebut.

Peter Strzok dituduh oleh Partai Republik karena berat sebelah menentang Donald Trump, dan berupaya mencegah kemenangannya di  pemilihan presiden.

Trump sudah menunjuk ke pertukaran teks itu sebagai bukti bias dalam penyelidikan Rusia oleh pengacara khusus.

Strzok bertugas dalam investigasi Rusia dan penyelidikan email Hillary Clinton.
 

Pengacara Strzok, Aitan Goelman, berkata dalam sebuah pernyataan bahwa Wakil Direktur FBI David Bowdich memerintahkan pemecatan pada Jumat.

Dia katakan pemecatan itu mengesampingkan keputusan oleh kepala disiplin pegawai FBI, yang memutuskan bahwa Strzok hanya diwajibkan turun pangkat dan diskorsing 60 hari.

"Keputusan untuk memecat Agen Khusus Strzok tidak hanya berdasarkan praktik tertentu FBI, tetapi juga bertentangan dengan kesaksian Direktur (Christopher) Wray di Kongres dan jaminannya bahwa FBI bermaksud mengikuti proses regulernya dalam hal ini dan semua personel dipandang penting," Goelman mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Senin.
 

"Keputusan ini seharusnya sangat mengganggu bagi semua orang Amerika. Investigasi yang panjang dan beberapa sesi kesaksian kongres gagal menghasilkan sedikit pun bukti bahwa pandangan pribadi Strzok mempengaruhi pekerjaannya," serunya, seperti dilansir dari BBC, Selasa 14 Agustus 2018.

Juru bicara FBI mengatakan kepada BBC bahwa mereka tidak dapat segera mengomentari pemecatan Strzok.

Trump mencuit di Twitter pada Senin untuk menanyakan kapan penyelidikan soal Rusia yang diduga ikut campur dalam pilpres 2016, yang dipimpin oleh mantan direktur FBI Robert Mueller, akan berakhir.
 

"Agen Peter Strzok baru saja dipecat dari FBI — akhirnya. Daftar nama buruk di FBI dan DOJ (Kementerian Kehamiman AS) menjadi lebih panjang dan lebih panjang," dia menulis tweet.
Dalam tweet lain, dia menyebut investigasi ihwal server email Hillary Clinton, "penyelidikan palsu," mengatakan itu "adalah penipuan total pada publik Amerika dan harus diredam dengan sepatutnya!"
 
Selama pilpres, Clinton diselidiki oleh FBI atas penggunaannya dari server email pribadi untuk menangani sejumlah dokumen pemerintah yang sensitif selama menjabat sebagai menteri luar negeri.
Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com