INDOPOLITIKA – Seorang siswa SMA berinisial AB (17 tahun) asal Kecamatan Kodeoha, Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, ditemukan meninggal dunia dengan kondisi tergantung di sebuah rumah kosong yang berada di Desa Delang-Delang pada Rabu malam (16/4/2025).

Insiden tragis remaja tewas ini terjadi tak lama setelah ia diduga terlibat perselisihan dengan kekasihnya melalui aplikasi WhatsApp.

Berdasarkan informasi seperti dikutip dari laman MNC Portal, jasad AB ditemukan tak bernyawa di rumah milik Hj. Konde, yang berjarak sekitar 500 meter dari kediamannya.

Penemuan jenazah ABG Putri tersebut pertama kali dilakukan oleh dua temannya, Reski dan Ikbal, sekitar pukul 18.06 WITA, setelah mereka melihat sepeda motor milik AB terparkir di bangunan tersebut.

Keduanya memberanikan diri mencongkel dinding seng bangunan tersebut setelah tidak mendapat respons meski telah memanggil nama AB berulang kali. Saat itu, mereka mendapati AB dalam kondisi tak mengenakan baju, dengan leher terjerat kain yang tergantung pada kusen pintu rumah.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kolaka Utara, AKP Fernando Oktober, yang ditemui di kantornya menyampaikan bahwa pihak kepolisian belum dapat menyimpulkan penyebab pasti kematian AB. Meski demikian, timnya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta meminta keterangan dari sejumlah saksi.

“Kami belum bisa memastikan apakah ini kasus bunuh diri atau pembunuhan. Motifnya masih dalam penyelidikan, dan kami telah melakukan visum luar. Saat ini, kami masih menunggu hasilnya,” ujarnya pada Kamis (17/4/2025).

Ia menambahkan bahwa pihak kepolisian telah memeriksa ponsel milik korban dan menemukan percakapan yang mengindikasikan adanya pertengkaran dengan kekasihnya. Pesan terakhir diketahui terkirim sekitar pukul 01.00 WITA pada Kamis dini hari.

“Dari percakapan di ponselnya, terlihat korban sempat terlibat konflik dengan pacarnya,” jelasnya.

Lebih lanjut, Fernando mengatakan bahwa AB diperkirakan telah meninggal sekitar 10 jam sebelum ditemukan, ditandai dengan kondisi kaki yang mulai menghitam. Namun, kepastian waktu kematian masih menunggu hasil visum resmi dari pihak rumah sakit.

Setelah proses visum selesai, jenazah AB langsung diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan. Hingga kini, penyelidikan atas kasus ini masih terus berlangsung di kepolisian. (Rzm)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com