INDOPOLITIKA – Pernyataan kontroversial Abidzar yang dianggap blunder terkait perannya dalam remake drama Korea (drakor) A Business Proposal membuat kisruh di kalangan penggemar dan warganet.
Blunder tersebut menyebabkan remake drama yang diproduksi oleh Falcon Pictures diboikot. Merespons hal ini, pihak Falcon Pictures mengeluarkan surat terbuka yang malah memicu lebih banyak kritik publik.
Melalui unggahan di media sosial pada Senin (3/2/2025), Falcon Pictures menyampaikan penjelasan mengenai proses adaptasi A Business Proposal yang mereka lakukan.
“Kami mengadaptasi webtoon ini karena kecintaan kami terhadap ceritanya,” demikian pernyataan mereka.
Lebih lanjut, Falcon Pictures menjelaskan bahwa lebih dari 100 kru dan 20 seniman terlibat dalam pengerjaan proyek ini, termasuk sejumlah nama besar seperti Eyang Slamet Rahardjo dan Pakde Indro Warkop.
Namun, surat terbuka tersebut justru menambah panjang kritik publik. Pasalnya, Falcon Pictures mengklaim bahwa pernyataan Abidzar terkait tidak menonton serial asli untuk menciptakan karakter yang lebih personal bukanlah sebuah bentuk kesombongan, melainkan pilihan pendekatan akting.
“Seniman memiliki banyak cara untuk mendalami karakter, semua cara sah-sah saja,” tulis mereka, yang justru dianggap sebagai upaya untuk mengalihkan perhatian dan membuat warganet merasa bersalah atas kritikan mereka sebuah perilaku yang disebut guilt trip.
Sebagian warganet merasa pernyataan tersebut justru memperburuk situasi.
“Kalimat penutupnya kok semacam guilt tripping, seolah-olah nasib 100 pekerja itu ada di tangan kita,” ujar salah satu pengguna media sosial.
Mereka merasa perasaan bersalah yang dibangkitkan justru tidak adil, mengingat penyebab utama kritik adalah blunder Abidzar yang terus terjadi.
Di sisi lain, Abidzar telah mengungkapkan permintaan maaf melalui akun Instagram-nya, menyatakan penyesalan atas pernyataannya yang menyinggung banyak pihak.
“Saya memohon maaf untuk semua yang telah tersakiti atas sikap, perbuatan, dan ucapan saya yang salah,” tulis Abidzar.
Meskipun demikian, amarah publik belum sepenuhnya reda, dengan sejumlah warganet menilai permintaan maafnya hanya sekadar upaya untuk menjaga posisi tetap aman.
Sementara itu, dukungan datang dari berbagai pihak, termasuk tim produksi Falcon Pictures yang terus memberi dukungan moral kepada Abidzar.
“Tim Falcon selalu ada di sisi saya dan memberikan dukungan sebelum penayangan,” kata Abidzar.
Film A Business Proposal yang juga dibintangi oleh Ariel Tatum, Caitlin Halderman, dan Ardhito Pramono, rencananya akan tayang di bioskop pada 6 Februari 2025.
Kisruh ini mencerminkan betapa pentingnya sensitivitas dalam mengambil pendekatan akting, terutama dalam mengadaptasi karya populer.
Meskipun telah meminta maaf, kontroversi ini tampaknya masih menjadi perdebatan panjang di kalangan warganet yang menunggu kehadiran remake film tersebut di layar lebar. (Chk)
Tinggalkan Balasan