INDOPOLITIKA – Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) kerap kali menimbulkan kekecewaan di masyarakat. Sebagai bentuk luapan kekecewaan, warga juga tak segan menutup akses jalan menuju sekolah.

Begitu juga dengan SPMB 2025 di Tangsel. Sejumlah warga Pamulang, menutup akses menuju SMAN 6 Tangsel yang berlokasi di jalan Pamulang Permai Barat 1, Kecamatan Pamulang.

Penutupan akses jalan menuju SMAN 6 Tangsel tersebut karena warga merasa kecewa beberapa anak yang tinggal tidak jauh dari lokasi sekolah tidak diterima di sekolah tersebut pada SPMB 2025 ini.

Salah seorang warga, Suhendar mengatakan, alasan pihaknya menutup akses jalan itu karena terdapat beberapa anak yang tinggal di sekitar sekolah tidak keterima dalam Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025.

Penutupan itu dilakukan dengan acara mengunci seluruh portal di berbagai akses jalan menuju sekolah tersebut.

Selain itu, warga juga memasang spanduk yang berisi tulisan ‘Penutupan jalan sementara. Akses ini ditutup karena karena sistem penerimaan siswa mengabaikan hak anak-anak kami bersekolah di lingkungan sendiri’.

“Kami melakukan ini dengan keadaan terpaksa, karena warga kami yang merasa ada di sini, dari awal bahkan sekolah ini berdiri tidak diterima bersekolah di SMA 6,” kata Suhendar di lokasi, dikutip Jumat (4/7/2025).

Menurut informasi, kurang lebih ada 9 anak yang tidak diterima masuk ke sekolah tersebut.

Suhendar menyebut, jarak antara rumah anak tersebut dengan sekolah bervariatif mulai dari 7 hingga 100 meter,

Ia mengaku telah menyampaikan permasalahan tersebut kepada pihak sekolah, namun belum ada keputusan yang warga terima hingga saat ini.

“Walau hanya jarak 100 meter, bahkan 7 meter, tidak diterima. Ini sudah kami sampaikan ke sekolah, tapi tidak ada titik temu,” terangnya.

Dengan adanya aksi penutupan itu, ia berharap pihak sekolah dapat menyampaikan aspirasi warga kepada pihak terkait.

“Kami berharap kepada pihak sekolah untuk ke pihak yang lebih tinggi lagi, agar peraturan seperti itu yang merugikan warga sekitar dirubah,” tuturnya.

“Agar kami di berikan kesempatan bisa bersekolah di sini di bandingkan yang jauh-jauh,” pungkasnya.

Di lokasi yang sama, Kepala SMAN 6 Tangsel, Yanto mengaku akan menyampaikan aspirasi warga kepada Dinas Pendidikan Provinsi Banten.

Nantinya ia pun akan turut melampirkan nama-nama siswa yang dimaksud kepada Dinas Pendidikan Provinsi Banten.

“Kami telah menangkap apa yang diaspirasikan. Monggo kami siap menyampaikan aspirasi ke Dinas Pendidikan Provinsi, saya minta pengajuan surat dan dilampiri data siswa,” tandasnya. (Red)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com