Indopolitika.comPartai Kebangkitan Bangsa (PKB) sudah memantapkan arah untuk berkoalisi dengan PDI Perjuangan. Berbagai unsur di partai pimpinan Muhaimin Iskandar itu pun telah sepakat untuk mendukung Joko Widodo alias Jokowi yang sudah menyandang sebagai calon presiden (capres) PDIP untuk pemilu presiden (pilpres) 9 Juli nanti.

Menurut Muhaimin, partainya telah menggelar rapat pleno yang dihadiri jajaran dewan tanfidz dan dewan syuro di Pondok Pesantren Tarbiyatunnasyiin, Jombang, Jawa Timur. “Semua pimpinan PKB hadir dan menyepakati bahwa  PKB akan berkoalisi dengan PDIP dalam mengusung capres Jokowi,” kata Muhaimin dalam siaran persnya, Sabtu (10/5).

Pria yang juga menteri tenaga kerja dan transmigrasi itu menambahkan, keputusan tersebut dilandasi pada pertimbangan kemaslahatan kebangsaan dan kesejahteraan rakyat. Muhaimin menegaskan, PKB meyakini Jokowi akan mampu menjaga tegak dan utuhnya NKRI, sekaligus menjamin terwujudnya pelaksanaan Islam ahlussunnah waljamaah (aswaja) yang moderat di Indonesia.

Muhaimin menambahkan, keputusan PKB untuk mendukung Jokowi itu juga sudah melalui pertimbangan dan nasihat para kiai. “Pilihan PKB ini didasarkan oleh masukan dari para kiai, pengurus DPP, dan konstituen PKB yang kami mintai pandangan,” tegasnya.

Lebih lanjut Muhaimin mengatakan, bersatunya PKB dan PDIP diharapkan akan mempermudah terwujudnya cita-cita perjuangan para pendiri bangsa. Dipaparkannya, kerjasama antara pemimpin, elit dan tokoh serta basis massa PKB dan PDIP sudah terjalin sejak era revolusi kemerdekaan. Misalnya antara PNI dengan NU. Selan itu, Bung Karno juga dikenal bersahabat dengan tokoh pendiri NU, KH Hasyim Asy’ari.

“Itu semua adalah bukti bahwa koalisi dan kerjasama kami memang benar-benar lahir batin dan dari hati yang terdalam. Bukan hanya berangkat dari platform,  visi dan misi yang sama, tetapi juga faktor historis yang mengakar,” pungkas Muhaimin. (Ind/jp)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com