INDOPOLITIKA.COM — Prestasi baru diraih Fakultas Kedokteran (FK) UIN Jakarta. Laboratorium Terpadu milik FK memperoleh penilaian tertinggi (100) atau terbaik dari Organisasi Kesehatan Dunia WHO sebagai jejaring pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR) Covid-19.

Kepala Lab Terpadu dr Erike Anggraini  mengatakan, penilaian terhadap Lab Covid-19 oleh lembaga penjaminan mutu WHO dilakukan sejak Desember 2020.

“Tesnya dilaksanakan dan di-submit pada Desember tahun lalu, namun hasilnya baru keluar pada akhir Februari 2021. Alhamdulillah hasilnya membanggakan,” ujarnya, Kamis (1/4/2021),

Erike mengatakan, hasil akreditasi Lab Covid-19 dengan nilai tertinggi dari WHO dinilai sebagai sebuah prestasi besar, bukan hanya bagi FK UIN Jakarta melainkan juga bagi negara secara nasional dan bahkan internasional.

Prestasi besar itu beralasan, sebab tidak semua Lab Covid-19 milik universitas atau fakultas kedokteran lainnya memiliki nilai mutu bagus dan telah diakui oleh WHO.

“Dari sekitar 600 Lab Covid-19 di Indonesia, hanya 170 saja yang telah diakui oleh WHO dan dengan nilai yang bervariasi,” katanya.

Menurut Erike, sejak diresmikan penggunaannya pada Juni 2020 hingga Maret 2021, Lab Terpadu Covid-19 FK UIN Jakarta telah melakukan tes sebanyak 9.723 spesimen. Dari jumlah tersebut sebanyak 3.847 (39 persen) spesimen positif dan 5.777 (61 persen) spesimen negatif.

Erika berharap dengan adanya pengakuan baik dari WHO, Lap Terpadu FK UIN Jakarta ke depan akan selalu mendapat dukungan dari semua pihak. Dukungan lebih banyak terutama dalam upaya pengembangan riset molekuler, baik untuk diagnosis infeksi maupun non infeksi.

“Tapi bagaimanapun, dalam upaya pencegahan Covid-19, saya mengimbau masyarakat untuk tetap menerapkan 3 M, yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak,” ucapnya.

Sementara itu, Dekan FK Hari Hendarto menyatakan, keberhasilan Lab Terpadu Covid-19 FK UIN Jakarta yang telah memperoleh pengakuan dari WHO patut disyukuri. Apalagi Lab tersebut telah membantu pemerintah, khususnya Pemerintah Provinsi Banten, dalam upaya melakukan pemeriksaan molekuler.

Lab Terpadu Covid-19 FK UIN Jakarta, menurut Hari, memiliki kemampuan dalam menerapkan biosafety dan biosecurity dalam proses pemeriksaan sehingga aman bagi lingkungan sekitar.

“Lab ini juga merupakan laboratorium dengan standar Biosafety Level (BSL) 2 yang memiliki kemampuan melakukan ekstraksi materi genetik virus SARS CoV-2 dengan aman,” ujar Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 UIN Jakarta itu. [ind]

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com