INDOPOLITIKA – Laga big match antara Arema FC vs Persik Kediri dalam lanjutan BRI Liga 1 2024/2025 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, akan berlangsung pada Minggu (11/5/2025).
Laga antara kedua tim papan atas Liga Indonesia Arema FC vs Persik Kediri itu dipastikan panas. Guna menghindari hal-hal tidak diinginkan, sebanyak 2.113 personel gabungan diterjunkan untuk mengamankan laga di Stadion Kanjuruhan tersebut.
Pengamanan dilakukan secara ketat tanpa menggunakan senjata api (senpi) maupun senjata tajam (sajam).
Pertandingan perdana di kandang Singo Edan ini dijaga oleh petugas dari Polres Malang, TNI, Brimob, Polda Jatim, serta unsur pemerintah daerah.
Kapolres Malang AKBP Danang Setiyo mengatakan, sistem pengamanan dibagi ke dalam empat ring untuk menjaga situasi tetap kondusif sebelum, selama, dan sesudah pertandingan.
“Petugas sudah ditempatkan pada titik plotting ring dua, tiga, dan empat. Semua satu komando. Tidak ada personel yang bertindak di luar perintah. Tegas, tetapi tetap humanis, dan yang paling penting, tanpa membawa senjata api atau tajam,” ujar Danang, dikutip dari berisatu.com, Minggu (11/5/2025).
Kabagops Polres Malang Kompol Aryanto Agus Subekti menambahkan, sistem pengamanan empat ring mencakup area dalam stadion, luar stadion, hingga jalur akses penonton dan tim.
“Total ada 2.113 personel gabungan dari TNI, Denpom, Brimob, Polda Jatim, Polres jajaran, Satpol PP, Dishub, steward, dan panitia pelaksana,” kata Aryanto.
Pengamanan juga didukung personel dari beberapa Polres luar wilayah, seperti Lumajang, Ponorogo, Blitar, Situbondo, Tulungagung, dan Madiun. Tim cipta kondisi (cipkon) disiagakan untuk patroli dan penyisiran di ring tiga dan ring empat.
“Cipkon dilakukan untuk mengantisipasi gangguan kamtibmas, termasuk konsumsi miras dan tindakan kriminal. Personel juga mengamankan objek vital seperti gedung pemerintahan, stasiun, dan terminal,” jelasnya
Stadion Kanjuruhan yang berkapasitas 21.603 penonton memiliki 16 gate. Di ring satu, steward dan panitia pelaksana bertugas melakukan pengawasan ketat. Sementara itu, personel Polri mendampingi proses sterilisasi barang-barang berbahaya seperti petasan, miras, dan sajam.
“Polisi juga ditempatkan di tiap pintu masuk stadion untuk membantu steward memeriksa barang bawaan penonton. Semua proses pengamanan dilakukan secara humanis,” tutup Aryanto.
Sebagai informasi, Arema FC akhirnya kembali diizinkan menggunakan Stadion Kanjuruhan setelah larangan penggunaan sejak 2022. Stadion tersebut telah direvitalisasi dan kini kembali menjadi markas Arema FC dalam lanjutan kompetisi Liga 1. (Red)
Tinggalkan Balasan