Presiden Jokowi meninjau pengungsi di Lombok Utara, NTB, Senin (13/8). (Foto: BPMI).

Presiden Joko Widodo (Jokowi), Senin (13/8), sekitar pukul 16.47 WITA tiba di Gelanggang Olahraga (GOR) Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara.

Sebelumnya, Kepala Negara bersama rombongan lepas landas dari Bandar Udara Internasional Lombok, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) menggunakan helikopter Super Puma TNI AU dengan durasi penerbangan kurang lebih 24 menit.

Setibanya di sana, Presiden langsung bergegas menuju lapangan Kantor Bupati Lombok Utara untuk mendengarkan pemaparan penanganan bencana dari Danrem 162 Wira Bhakti Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani.

Untuk diketahui, Lombok Utara merupakan daerah yang paling terdampak bencana oleh karena lokasinya yang amat dekat dengan pusat gempa.

Selama paparan tersebut, Presiden tampak didampingi oleh Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Zainul Majdi, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Marsekal Madya M. Syaugi, dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Willem Rampangilei.

Kepala Daerah bersama rombongan kemudian juga meninjau dapur umum, posko pengungsian, ruang gembira anak-anak, dan rumah sakit lapangan yang merawat setidaknya 26 korban bencana gempa.

Usai meninjau penanganan bagi para pengungsi di lokasi tersebut, Presiden beserta rombongan beranjak ke titik peninjauan berikutnya di Dusun Lekok, Desa Gondang, Kecamatan Gangga,

Presiden sempat berdialog dengan sejumlah pengungsi mengenai bantuan apa yang paling dibutuhkan dari pemerintah pusat.

Kepada Presiden, salah satu pengungsi mengharapkan bantuan biaya untuk memperbaiki dan membangun kembali rumah mereka yang roboh.

“Nanti gotong royong dan dibantu pemerintah. Yang rusak berat Rp50 juta, yang rusak sedang Rp25 juta,” ujar Presiden kepada pengungsi tersebut.

Dalam tahap rekonstruksi, rumah warga yang roboh akan dibangun kembali dengan bantuan pemerintah daerah dan TNI serta dibimbing Kementerian PUPR karena akan menggunakan teknologi RISHA atau Rumah Instan Sederhana Sehat sebagai solusi rekonstruksi rumah yang tahan gempa.

“Didampingi TNI dan konstruksi dari Kementerian PU. Namanya konstruksi RISHA, Rumah Instan Sederhana Sehat, dan tahan gempa,” kata Presiden.

Peninjauan penanganan bagi para pengungsi dan rumah warga yang roboh kemudian dilanjutkan di Dusun Karangkates, Desa Gondang, Kecamatan Gangga.

Di lokasi peninjauan terakhir tersebut, Kepala Negara juga sempat berdialog dengan warga, menghibur anak-anak di tenda pengungsian, dan melaksanakan ibadah salat Magrib berjemaah bersama warga setempat.(BPMI/EN)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com