INDOPOLITIKAKapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro, mengungkapkan bahwa lebih dari 100 orang tewas akibat kecelakaan yang melibatkan truk tambang dan kondisi jalan rusak di Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Angka tersebut diperoleh Rio selama menjabat sebagai Kapolres hampir dua tahun terakhir. 

“Kelalaian pengemudi dan kerusakan jalan telah menimbulkan korban jiwa yang sangat banyak, lebih dari 100 orang,” ungkap Rio, belum lama ini. 

Dalam penjelasannya, Rio menjabarkan sejumlah faktor penyebab kecelakaan fatal tersebut, di antaranya muatan truk yang berlebihan, kondisi jalan yang buruk, dan minimnya penerangan jalan. Ia pun meminta bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk menangani permasalahan ini.   

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi, menyatakan komitmennya untuk segera membangun jalan khusus untuk truk tambang dan melakukan perbaikan pada jalan provinsi yang selama ini digunakan oleh truk tambang. Jalan yang akan diperbaiki adalah jalur dari Kecamatan Cigudeg hingga Kecamatan Parung Panjang.   

“Kami sudah setuju, pada 2026 nanti akan dibangun jalur khusus untuk truk tambang,” ujar Dedi dalam pertemuan tersebut.   

Dedi juga menambahkan bahwa pihaknya akan mendesak Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Jawa Barat untuk segera memperbaiki jalan provinsi yang rusak akibat truk tambang, dengan perkiraan dana sekitar Rp48 miliar.

Setelah itu, pembangunan jalan khusus tambang akan dimulai untuk mencegah kecelakaan di masa depan. 

 “Tidak boleh ada lagi duka dan luka di Parung Panjang,” tegas Dedi.   

Selain itu, truk-truk tambang yang mengangkut batu sering melintas di kawasan Parung Panjang, meskipun belum sesuai dengan jam operasional resmi yang diatur dalam Peraturan Bupati Bogor Nomor 160 Tahun 2023, yaitu pukul 22.00-05.00 WIB.

Banyak warga Parung Panjang yang mengeluhkan bahwa truk tambang sudah beroperasi sejak siang hari, yang menyebabkan kemacetan di kawasan tersebut. (Chk)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com