INDOPOLITIKA – Wacana pembukaan kasino di Indonesia mendapat penolakan tegas dari Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PKB, Hasbiallah Ilyas. Ia menilai bahwa kondisi sosial dan ekonomi masyarakat Indonesia saat ini belum mendukung kehadiran industri perjudian semacam itu.

“Saya tidak sepakat jika pembukaan kasino dilakukan sekarang. Situasi di Indonesia belum memungkinkan,” ujar Hasbiallah dalam diskusi publik bertajuk “Legalisasi Kasino di Indonesia: Antara Kepastian Hukum, Tantangan Sosial, dan Peluang Ekonomi”, yang diselenggarakan oleh Ikatan Wartawan Hukum (IWAKUM) di Walking Drums, Jakarta, kemarin.

Menurutnya, rendahnya tingkat pendidikan masyarakat menjadi salah satu faktor utama mengapa legalisasi kasino belum tepat dilakukan saat ini.

Selain itu, Hasbiallah juga menyoroti potensi intervensi asing terhadap lembaga-lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang dinilai belum sepenuhnya independen.

“Seperti yang pernah disampaikan Pak Prabowo, LSM bisa saja dibeli oleh pihak asing. Bahkan, bukan tidak mungkin pihak-pihak yang mengaku paling religius pun bisa terpengaruh,” ungkapnya.

Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PKB, Hasbiallah Ilyas juga mempertanyakan siapa yang akan menjadi pelaku utama dalam industri kasino jika dibuka.

“Bukan orang asing yang akan bermain, melainkan warga kita sendiri. Tapi, berapa banyak orang Indonesia yang cukup mampu secara finansial? Itu justru bisa merugikan. Jika hanya mengandalkan pemain lokal, saya rasa tidak akan cukup untuk menutup biaya operasional. Dampak sosialnya jauh lebih besar,” jelasnya.

Sebagai wakil dari partai berbasis Nahdlatul Ulama (NU), Hasbiallah menegaskan bahwa ia dan PKB secara tegas menolak segala bentuk perjudian.

“Ini bukan hanya soal mayoritas penduduk yang beragama Islam, tetapi soal kerusakan sosial yang lebih luas,” tutupnya.(Hny)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com