INDOPOLITIKA.COM – Indonesia sebagai negara mayoritas muslim terbesar di dunia mempunyai potensi yang besar dalam mengembangkan ekonomi halal seperti makanan halal, keuangan Islam, produk halal, fashion dan pariwisata.

Menurut Anggota Komisi XI DPR Junaidi Auly, perkembangan ekonomi halal di Indonesia masih belum tergarap dengan optimal, bahkan cenderung berkembang secara parsial.

Padahal, kata Junaidi, jika dikelola dengan baik, ekonomi halal tersebut dapat menjadi alternatif solusi dalam meningkatkan dan mendukung pertumbuhan ekonomi.

“Indonesia punya potensi itu pasti, tapi harus ada keseriusan dukungan regulasi dan implementasi. Hal ini penting agar tidak berujung wacana,” kata Junaidi dalam agenda Sosialisasi tentang Ekonomi Halal bersama Bank Indonesia di Pasir Sakti, Lampung Timur, pada Jum’at, (13/12/2019).

Sementara Berdasarkan State of the Global Islamic Economy Report, Junaidi kembali menerangkan bahwa, sektor-sektor inti dari ekonomi Islam mewakili peluang pengeluaran konsumen sebesar $2,2 triliun pada tahun 2018, diproyeksikan akan tumbuh menjadi $ 3,2 triliun pada tahun 2024.

“Aset keuangan Islam diperkirakan sebesar $ 2,5 triliun pada tahun 2018, dan diproyeksikan akan tumbuh hingga $ 3,5 triliun pada tahun 2024,” terangnya.

Legislator PKS asal Lampung ini menegaskan, jika ekonomi halal dikembangkan dengan baik tentunya akan mendorong pertumbuhan ekonomi. “Tapi ingat jangan terjebak menjadi pasar, tapi kita harus jadi produsen juga. Pemerintah harus jeli dalam melihat peluang sumber pertumbuhan ekonomi dari ekonomi halal. Selain itu pelaku usaha harus aktif berperan dalam membangun ekosistem yang baik,” pungkasnya.[asa]

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com