Sebanyak 63 persen masyarakat Indonesia tidak mengetahui program yang akan diusung oleh para calon presiden (Capres). Padahal, jangka waktu April hingga saat pemilihan presiden di bulan Juli.
“Sebanyak 63,80% masyarakat Indonesia tidak tahu program capres. Hanya 18,90 persen tahu dan yang tidak menjawab ada 17,30%. Publik Indonesia tak tahu program capres yang akan dishare. Padahal April ke Juli bukan hitungan yang panjang,” kata Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Ardian Sofa, dalam paparan hasil survei LSI ‘Mayoritas Ingin Tahu Program Capres 2014’ di Kantor LSI, Jakarta, Selasa (22/4/2014).
Padahal, kata Ardian, yang ingin diterima publik mengenai dari calon presiden dalam pemilihan presiden, mayoritas adalah capres yang berbicara program.
“Kesibukan para capres dan partai politik mencari koalisi bertentangan dengan keinginan publik, karena mayoritas publik sebesar 65,70% capres banyak berbicara soal gagasan program. Sementara untuk mitra koalisi hanya 17,25%,” jelasnya.
Ardian menambahkan, mereka yang berharap capres lebih banyak bicara soal gagasan dan konsep membangun Indonesia merata disemua segmen.
“Survei menunjukkan bahwa harapan tersebut ada di masyarakat yang tinggal di desa maupun kota, berpendidikan tinggi maupun rendah, orang kaya ataupun orang miskin, dan laki-laki maupun perempuan,” tukasnya.
Survei ini dilakukan pada tanggal 15-18 April 2014 dengan metode multistage random sampling terhadap 1200 responden di 33 propinsi Indonesia dan margin of error sebesar 2,9%. (oz/in/pol)