INDOPOLITIKA.COM – Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) menggelar aksi unjuk rasa ketika Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengunjungi Rektor UI Ari Kuncoro di Balai Sidang UI, Depok.

Puluhan mahasiswa melakukan aksi jalan kaki sembari berorasi dan mengibarkan bendera kuning.

Luhut menemui massa aksi BEM UI di Balai Sidang UI, Depok. Luhut menghampiri massa BEM UI yang sedang berdebat dengan aparat keamanan kampus.

Ketika berhadap-hadapan dengan Luhut, massa aksi BEM UI meminta pemerintah menyatakan penolakan terhadap penundaan pemilu maupun perpanjangan masa jabatan presiden.

Seperti diketahui, Luhut merupakan salah satu menteri Kabinet Indonesia Maju yang menyuarakan penundaan pemilu dan perpanjangan jabatan presiden. Bahkan, Luhut mengklaim memiliki 110 juta big data aspirasi masyarakat di media sosial terkait pemilu 2024.

Massa aksi BEM UI menuntut pemerintah menegaskan untuk menolak wacana penundaan pemilu maupun perpanjangan masa jabatan presiden. Massa aksi BEM UI juga menyindir Luhut yang menyuruh para ketua partai untuk menyampaikan wacana penundaan pemilu.

Bahkan, massa aksi BEM UI juga mendesak Luhut untuk mengklarifikasi dan membuka big data yang pernah diklaimnya.

“Siapa yang bilang saya minta jabatan presiden sampai tiga periode, saya tanya? Saya tidak pernah mengatakan wacana itu. Yang pernah saya katakan banyak di bawah itu minta pemilu ditunda. Apa salah? Kamu ngomong gini salah? Enggak kan,” tutur Luhut kepada massa aksi BEM UI.

Menanggapi hal itu, massa aksi BEM UI mengingatkan kalau Luhut merupakan pejabat publik. Sebab, wacana tersebut yang disuarakan Luhut, sehingga seakan-seakan menunjukkan pejabat publik mengizinkan penundaan pemilu maupun perpanjangan masa jabatan presiden.

Luhut berdebat dengan mahasiswa terkait penundaan pemilu. Setelah perdebatan tak menghasilkan kesepakatan, Luhut pun memutuskan untuk meninggalkan massa aksi. Dia langsung keluar kampus UI bersama rombongannya. [rif]

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com