INDOPOLITIKA.COM – Ancang-ancang Pilgub Sumsel 2024, bakal pasangan calon (Balon) Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan Mawardi Yahya-Harnojoyo (Mahar) menyempatkan diri datang ke Rumah Tahanan (Rutan) Pakjo Palembang. 

Pasangan ‘Mahar’ kompak menggunakan baju putih dan peci hitam. Mawardi dan Harno datang sekitar pukul 10.00WIB. Mereka didampingi beberapa orang ke rutan Pakjo, Selasa (23/4/2024). 

Terlihat mantan Gubernur Sumatera Selatan Syahrial Oesman ikut mendampingi keduanya. Mereka pun langsung masuk ke dalam Lapas untuk mengisi buku tamu.  

Informasinya, kedatangan keduanya mengunjungi Mantan Gubernur Sumsel, Alex Noerdin. 

Usai bertemu Alex Noerdin di Rutan Pakjo, baik Mawardi maupun Harnojoyo yang telah ditunggu awak media enggan memberikan keterangan.  

“Katek, biaso bae, (Tidak ada, biasa saja),” kata Mawardi singkat yang langsung masuk ke dalam mobil diiringi Harnojoyo dan tim pemenangan. 

Setali tigauang, Harnojoyo pun juga tidak memberikan komentar apapun dalam pertemuan tersebut. 

Pengaruh Alex Noerdin  

Pengamat Politik Sumsel, Bagindo Togar mengatakan, silaturahmi dengan bekas tokoh politik ataupun pejabat di suatu daerah merupakan tradisi yang dilakukan para politisi yang menjadi kandidat kepala daerah. 

“Tujuannya simbolik, menjaga tata krama sesama tokoh saja. Itu juga dilakukan oleh politisi di tingkatan nasional di tingkatan Pilpres. Seperti kunjungan ke kelompok Bung Karno, keluarga Cendana, keluarga besar Gusdur dan tokoh besar lainnya,” kata Bagindo seperti dikutip dari RMOSumsel, Selasa (23/4/2024).  

Begitu pun yang dilakukan para politisi di daerah. Mereka berkunjung ke tokoh politik atau mantan pejabat hingga tokoh masyarakat untuk menggalang dukungan.  

Sebagai tokoh Sumsel, Alex Noerdin masih memiliki loyalis yang cukup banyak. Hal itu pula yang menjadi alasan para kandidat di Pilkada Serentak untuk mengunjungi Alex Noerdin.  

“Beliau ini kan Gubernur Sumsel dua periode, sehingga ketokohan Alex Noerdin cukup kuat dan punya banyak loyalis,” ungkapnya.  

Hanya saja, kata Bagindo, restu dari tokoh-tokoh tersebut bukan syarat mutlak atau utama dalam memenangkan kontestasi Pilkada. Dia mengatakan, ketokohan dari kandidat sendiri yang menentukan kemenangan.  

“Tentunya dibarengi dengan imej dari tokoh itu sendiri serta strategi yang dimiliki dalam membangun opini dan mendapatkan simpati publik. Berbeda dengan gelaran Pilge yang kuat terjadi kapitalisasi,” ucapnya.  

Mengenai kemungkinan dukungan Alex Noerdin ke pasangan Mahar, Bagindo menjelaskan, hal itu bisa saja terjadi. Hanya saja, Alex Noerdin sudah memberikan dukungan ke Heri Amalindo dimana putrinya, Lury Alex Noerdin sudah masuk dalam tim pemenangan.  

“Saya kira tetap akan ke Heri Amalindo karena sudah ada putrinya ke sana. Tapi, kita lihat saja kedepannya,” tandasnya. [Red]

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com