Masih Jauh dari Target, TWC Prambanan Gencarkan Promosi Wisata

Ilustrasi. Candi Prambanan/net

INDOPOLITIKA.COM – Pasca pandemi covid-19, kunjungan wisatawan ke Taman Wisata Candi Prambanan belum sepenuhnya optimal.

Rata-rata kunjungan wisatawan ke Candi Prambanan berada di bawah kuota yang ditetapkan Satgas Covid-19 Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Hal itu, dikatakan General Manager TWC Prambanan Jamaludin Mawardi.

“Peningkatan ini kami rasa belum optimal. Karena meskipun masih diberlakukan pembatasan kunjungan, tetapi rata-rata per hari jumlah kunjungan masih jauh di bawah kuota yang di tetapkan Satgas COVID-19 DIY,” kata Jamaludin dalam keterangannya, Rabu (21/9/2022).

Dimana kunjungan wisatawan Candi Prambanan untuk hari-hari biasa, rata-rata kunjungan wisatawan ke Candi Prambanan berkisar antara 2.000 hingga 2.500 orang, sementara pada akhir pekan bisa mencapai 3.000 wisatawan.

“Sedangkan kuota yang diberikan oleh Satgas Covid-19 adalah 7.000 wisatawan per hari,” ujarnya.

Guna meningkatkan kunjungan wisatawan, TWC Prambanan mempunyai strategi tersendiri yakni dengan menggencarkan promosi melalui berbagai ajang guna meningkatkan kunjungan wisatawan di destinasi itu, sehingga segera pulih seperti sebelum pandemi Covid-19.

“Promosi-promosi melalui sejumlah event hiburan dan olahraga, memang cukup signifikan dalam mendongkrak kunjungan wisatawan ke TWC,” ungkap Jamaludin.

Jamaludin mengatakan pada saat libur panjang akhir pekan yang biasanya karena adanya hari kejepit, kunjungan wisatawan bisa mencapai sebanyak 5.000 pengunjung dalam satu hari.

“Kemudian saat ada event hiburan, olahraga dan lainnya yang digelar di kawasan Candi Prambanan ini, kunjungan wisatawan juga bisa naik hingga menyentuh angka 5.000 pengunjung,” katanya.

Masih kata Jamaludin, untuk kunjungan wisatawan mancanegara saat ini juga sudah mulai ada peningkatan rata-rata 200 hingga 250 wisatawan per hari.

“Puncak kunjungan wisatawan mancanegara terjadi pada Agustus hingga awal September kemarin, seiring datangnya musim liburan dan musim panas di Eropa,” tandasnya. [Red]

Bagikan:

Ikuti berita menarik Indopolitika.com di Google News


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *