INDOPOLITIKAMenteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, menghadiri pembukaan Magical Casting Bootcamp untuk film musikal keluarga Timun Mas in Wonderland! di Hotel Liberta Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (18/9/2025).

Acara ini menjadi tahap awal dari proses produksi film yang mengangkat kisah budaya Indonesia ke dalam format musikal modern.

Sebanyak 40 anak berbakat dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti bootcamp ini. Mereka akan menjalani pelatihan intensif selama empat hari, mulai 18 hingga 21 September 2025, mencakup akting, menyanyi, dan menari bersama para profesional industri perfilman dan teater.

Dalam sambutannya, Menbud Fadli Zon menyatakan dukungan penuh terhadap produksi film anak berbasis budaya seperti Timun Mas in Wonderland!, yang menurutnya sejalan dengan misi nasional memajukan kebudayaan melalui medium seni pertunjukan dan perfilman.

“Kementerian Kebudayaan memberi perhatian besar pada pengembangan film dan teater musikal, terutama yang mengangkat cerita dari warisan budaya Indonesia,” ujar Fadli.

Fadli juga menekankan pentingnya menghadirkan film anak-anak yang berkualitas di tengah industri film nasional. Ia mencontohkan keberhasilan film animasi Jumbo yang berhasil menarik hampir 11 juta penonton sebagai bukti bahwa film keluarga punya potensi besar di pasar lokal.

“Saya berharap Timun Mas in Wonderland! bisa meraih pencapaian serupa, bahkan lebih. Kita butuh lebih banyak film anak-anak yang relevan, mendidik, dan mempromosikan budaya kita,” tambahnya.

Bootcamp Timun Mas in Wonderland

Bootcamp ini dirancang sebagai ajang pencarian bakat untuk memilih pemeran utama dalam film musikal yang diadaptasi dari novel karya Karisma Bestari, Timun Mas in Wonderland: Misi Perjalanan Maura & 7 Sahabat. Novel ini mengangkat kembali kisah rakyat Jawa Tengah, Timun Mas, dalam balutan cerita modern yang ditujukan untuk pasar lokal maupun global.

Anak-anak peserta akan dibimbing langsung oleh tokoh-tokoh senior industri, seperti Darius Sinathrya, Surya Saputra, Irgi Fahrezi, Karisma Bestari, Agung Sentausa, dan Andrei Aksana. Kurikulum mencakup teknik dasar akting, pembacaan naskah, vokal, penghayatan peran, hingga praktik audisi.

Tak hanya fokus pada aspek artistik, pelatihan juga menanamkan nilai-nilai persahabatan, kerja tim, dan kebanggaan terhadap budaya bangsa.

Fadli menyebut produksi Timun Mas in Wonderland! sebagai langkah strategis dalam diplomasi budaya, karena drama musikal merupakan bentuk seni yang menggabungkan banyak elemen budaya Indonesia: bahasa, musik, tari, dan teater.

“Ini bukan hanya proyek seni, tapi juga bagian dari amanat konstitusi untuk memajukan kebudayaan nasional,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa cerita rakyat Indonesia seperti Timun Mas, Ande-Ande Lumut, hingga kisah Panji memiliki sejarah panjang yang tak kalah kaya dibanding cerita klasik dunia seperti Romeo and Juliet.

“Cerita rakyat kita ada sejak abad ke-11, bahkan lebih tua dari banyak kisah dunia. Inilah kekayaan budaya yang harus terus kita hidupkan melalui film,” tegasnya.

Acara ini turut dihadiri oleh jajaran tim produksi, termasuk sutradara Agung Sentausa, eksekutif produser Adityo Surendro, dan penulis naskah Andrei Aksana. Fadli Zon juga mendorong kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan komunitas seni dalam memperkuat ekosistem perfilman nasional.

Berdasarkan data terbaru, lebih dari 59 juta penonton telah menyaksikan film nasional sepanjang tahun 2025, dengan 70 persen di antaranya memilih film Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa film lokal kini telah menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

Sebagai bentuk dukungan konkret, Kementerian Kebudayaan telah meluncurkan berbagai program pengembangan talenta dan infrastruktur seni, seperti Kita Cinta Lagu Anak Indonesia (KILA) dan Manajemen Talenta Nasional Seni Budaya (MTN).

Tak hanya itu, kementerian juga aktif mendukung peningkatan kapasitas pelaku seni, distribusi film lokal, literasi film di sekolah, serta pembangunan fasilitas pertunjukan.

“Semoga Timun Mas in Wonderland! bisa menjadi tonggak baru dalam perkembangan film anak Indonesia dan membawa cerita rakyat kita menembus panggung dunia,” tutup Fadli Zon. (Nul)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com