INDOPOLITIKA.COM – Ryan Mason akan menjadi pelatih termuda dalam sejarah Liga Inggris usai ditunjuk sebagai pengganti Jose Mourinho di Tottenham Hotspur.

Mason resmi menjadi pelatih baru Tottenham Hotspur pada Selasa (20/4/2021) waktu setempat. Ia akan menukangi The Lilywhites hingga akhir musim 2020-2021.

Kabar tersebut dikonfirmasi langsung oleh Tottenham Hotspur melalui pernyataan resmi pada website klub. Mason akan sah mendapatkan predikat pelatih termuda dalam sejarah Liga Inggris kala menjalani debut kontra Southampton, Kamis 22 April 2021 dini hari WIB.

Juru taktik berkebangsaan Inggris itu akan tercatat sebagai pelatih termuda dalam usia 29 tahun 313 hari. Mason bakal memecahkan rekor mantan pelatih Crystal Palace, Attilio Lambardo, yang melakukannya pada usia 32 tahun 67 hari.

Lalu siapa sebenarnya Ryan Mason?

Pensiun Dini Akibat Cedera Kepala

Ryan Mason gabung ke akademi Tottenham Hotspur pada tahun 1999 atau saat masih berusia 8 tahun. Ia kemudian terus berkembang hingga menerima kontrak profesional pada Agustus 2008.

Sebagai pemain muda, Mason awalnya dipinjamkan ke berbagai klub seperti Yoevil Town, Doncaster, Millwall, FC Lorient, dan Swindon Town.

Pada akhirnya, ketika Mauricio Pochettino datang pada 2014 lalu, Mason berangsur mendapatkan tempat utama. Sayang, performanya jeblok hingga dia dijual ke Hull City.

Bersama Hull City, Mason sempat kesulitan di awal kepindahannya. Beruntung dia akhirnya bisa beradaptasi dan menjadi pemain reguler.

Petaka datang kepada karier sepak bola Mason ketika terlibat insiden dengan Gary Cahill pada 2017. Ketika Hull bertanding melawan Chelsea, Mason yang duel udara dengan Cahill mengalami retak tengkorak.

Cedera itu para dan membuat Mason harus menjalani perawatan. Kepalanya dipasang 14 pelat baja dan 45 staples. Pada akhirnya, Mason pensiun Februari 2018 silam.

Usai pensiun, Mason bergabung dengan tim kepelatihan Spurs pada April 2018. Pada Juli 2019, ia dipercaya menjadi pelatih tim akademi untuk UEFA Youth League U-19 dan kini memimpin divisi pengembangan pemain muda.

Pengalaman cedera kepala yang dialaminya juga membuat ia sempat menyarankan perlunya larangan menyundul bola bagi anak-anak.

Dengan usia yang baru 29 tahun, Ryan Mason lebih muda dari sejumlah bintang Tottenham Hotspur seperti Hugo Lloris (34) dan Gareth Bale (31).

Meski terbilang minim jam terbang, pengalamannya menimba ilmu dari Mourinho dan kecintaannya terhadap tim membuat manajemen klub memutuskan menunjuknya.

Ia pun berpeluang mengakhiri puasa gelar Tottenham Hotspur, jika bisa membawa Harry Kane dkk mengalahkan Manchester City di final Piala Liga pada 25 April nanti.

Cinta Ryan Mason untuk Totenham Hotspur

Setelah ditunjuk sebagai pengganti Mourinho, Mason sendiri mengaku sangat mencintai Spurs. Mason bertekad untuk memberikan yang terbaik untuk klub dalam sisa pertandingan musim ini.

“Saya pikir bukan rahasia lagi bahwa saya mencintai klub ini,” kata Mason pada konferensi pers pertamanya.

“Untuk menghabiskan 20 tahun dari 29 tahun saya terlibat dengan klub sepak bola ini, jelas itu ada di hati saya dan darah saya.”

“Untuk menghabiskan 20 tahun dari 29 tahun saya terlibat dengan klub sepak bola ini, jelas itu ada di hati saya dan darah saya.”

“Saya selalu merasakan hubungan yang sangat erat dengan para penggemar klub. Saya selalu memiliki hubungan yang baik dengan siapa pun yang bekerja di klub.”

“Saya akan memberikan segalanya dalam tujuh laga berikutnya untuk mempersiapkan para pemain memenangkan pertandingan,” ujar Mason menambahkan.” [fed]

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com