Menhan Inggris Gavin Williamson dalam pertemuan dengan Menhan AS James Mattis di Washington, 7 Agustus 2018. (Foto: AFP/SAUL LOEB)

London: Pemerintah Inggris mengungkapkan bahwa sejumlah para militan grup Islamic State (ISIS) di Afghanistan selama ini berkomunikasi dengan beberapa sel di Inggris dan Eropa Barat. Mereka dinilai berpotensi melakukan serangan di berbagai lokasi di Eropa.

Ini merupakan kali pertama London mengonfirmasi bahwa ISIS telah menjadi ancaman langsung bagi Inggris.

Saat mengunjungi pasukan Inggris di Afghanistan, Menteri Pertahanan Gavin Willaimson mengatakan kepada kantor berita Sky News bahwa pemerintah di bawah Perdana Menteri Theresa May harus bertindak cepat untuk mencegah serangan.

"Apa yang kami lihat adalah ancaman nyata yang ditimbulkan kelompok-kelompok tersebut ke Inggris. Kami harus bertindak untuk memastikan tidak ada lagi serangan teror seperti di Manchester," kata Menhan Williamson di kota Mazeer-i-Shareef.

"Kami secara konsisten melihat kelompok-kelompok teroris ini beroperasi di Afghanistan, dan ada bukti bahwa mereka tidak hanya (berkomunikasi dengan sel-sel) di Inggris, tetapi seluruh benua Eropa," sambung dia, seperti dinukil dari Sky News, Senin 3 September 2018.

Sebuah kelompok militan, yang dikenal sebagai IS-Khorasan atau IS-K, menjadi saingan Taliban dan al-Qaeda. Grup tersebut telah menjadi target pasukan khusus Amerika Serikat dan Inggris di Afghanistan. 

Pemimpin IS-K, Abu Saad Erhabi, tewas dalam serangan udara AS sepekan lalu. Ia adalah pemimpin keempat IS yang tewas di negara tersebut dalam beberapa tahun terakhir.

Ribuan militan asing diyakini sudah tiba di Afghanistan, setelah mereka semua terpaksa mundur dari Irak dan Suriah.

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com