INDOPOLITIKA – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan alasan di balik tingginya biaya layanan kesehatan di Indonesia. Menurut Budi, sistem pembiayaan kesehatan di Indonesia tidak berkelanjutan karena belanja kesehatan nasional tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi atau produk domestik bruto (PDB).
“Setiap tahun, sistem harus mengeluarkan sekitar Rp614 triliun. Yang perlu diwaspadai adalah bahwa pertumbuhan belanja nasional selalu lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan PDB, sehingga tidak bisa bertahan dalam jangka panjang,” ujar Menkes Budi Gunadi Sadikin, dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI pada Rabu (12/2/2025).
Budi juga menjelaskan bahwa harga layanan dan obat-obatan di rumah sakit bisa sangat bervariasi, bahkan bisa mencapai ratusan persen lebih tinggi dibandingkan dengan negara lain.
“Inflasi layanan kesehatan cukup tinggi karena informasi yang ada tidak simetris. Sebagai contoh, biaya sunat di Puskesmas swasta bisa Rp500 ribu, sedangkan di RSUD bisa mencapai Rp1 juta, dan di rumah sakit swasta besar bisa mencapai Rp5 juta. Perbedaan harga ini bisa meningkat hingga 100 persen hingga 1.000 persen,” tambahnya.(Hny)
Tinggalkan Balasan