INDOPOLITIKA.COM – Menteri Kesehatan dr Terawan Agus Putranto, menyampaikan bahwa untuk antisipasi penanganan penularan virus Corona telah disiapkan 21 kapsul yang tersebar di 19 daerah.

“Kemenkes itu adalah akan men-support leading sector, leading sector itu bagaimana cara, Kemenkes akan menyiapkan semuanya sarana prasarana isolasi, rumah sakit dan sebagainya. Itu kewenangan Kementerian Kesehatan,” ujar Terawan, kemarin.

Lebih lanjut, Terawan menyebutkan bahwa 21 kapsul evakuasi yang dimiliki itu ditempatkan di daerah-daerah untuk membawa dari tempat yang terduga menuju Rumah Sakit untuk dilakukan isolasi. Untuk perawatan di Rumah Sakit, Menkes menyebutkan adalah mengisolasi agar tidak menulari yang lain dan meningkatkan ketahanan tubuh dengan memberikan asupan baik.

“Itu teknik dokter itu, untuk meningkatkan kemampuannya. Ya kan, supaya dia menjadi sehat bisa melawan, imunitasnya bisa melawan virusnya, itu saja,” ujarnya.

Saat ditanya mengenai penempatan 21 kapsul isolasi, Menkes menyebutkan bahwa lokasinya berada di pintu-pintu masuk terutama prioritas pada daerah-daerah yang punya kecenderungan tinggi untuk masuknya pendatang-pendatang dari Tiongkok.

Mengenai pasien yang dirawat di beberapa daerah sekarang ini, Menkes menyampaikan bahwa semua masih diperiksa jika sudah ada hasilnya akan dikemukakan apa adanya. Terkait jumlah pasien, Menkes mengaku posisinya tersebar di beberapa daerah seperti Bandung, Cirebon, di RS Sutomo, Jambi, dan Manado.

“Di Cirebon itu berbeda lagi, di Sutomo juga ada, di Jambi ada. Ini tapi ini semua sudah staf-staf saya sudah mendatangi semua. Di Manado juga masih dirawat, nunggu satu-dua hari kalau hasilnya keluar maka diputuskan,” ujar Terawan seraya menyebut semua pasien diberlakukan SOP yang sama penanganannya.

Terkait WNI yang ada di Wuhan, Menkes menyebut jumlahnya sebanyak 243 dan saat ini kondisinya masih sehat karena berada di daerah kontak. “Artinya apa? Nomor 1 imunitas tubuh kita yang harus dijaga. Kalau kita itu imunitasnya baik, maka virus itu kan lawannya hanya imunitas tubuh, bukan vaksinasi bukan apa, tapi imunitas tubuh,” tambah Menkes.

Waktu yang dibutuhkan untuk mengetahui pasien mengidap virus Corona, menurut Menkes, membutuhkan waktu 3 sampai 4 hari pengecekan dan itu pun bergantung pada kualitas pengiriman lab yang diperiksa di Jakarta.

“Kalau pengiriman kualitasnya belum baik kita minta ulang. Kan itu kan butuh proses ya, supaya hasilnya itu akurat. Supaya kita tidak memberikan informasi yang salah, karena ini penting sekali menyangkut kebijakan selanjutnya,” ujarnya.

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com