Menlu Retno Marsudi (tengah) dalam kunjungan ke Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, Minggu 22 Juli 2018. (Foto: Kemenlu RI)

Ponorogo: Menteri Luar Negeri Retno Marsudi membuka "International Conference on Role of Afro-Asian Universities in Building Civilization" di Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, Minggu 22 Juli 2018. 

Menlu Retno menegaskan arti penting kerja sama Asia Afrika yang tidak bisa lepas dari Spirit Bandung 1955. Kerja sama Asia Afrika harus diperkuat, termasuk di bidang pendidikan. 

"Pendidikan adalah alat penting untuk menanamkan nilai perdamaian dan toleransi; demokrasi dan good governance; serta kemandirian ekonomi," pungkas Retno, dalam keterangan tertulis yang diterima Medcom.id.

Terkait Konferensi Bandung 1955, Kemerdekaan Palestina merupakan pekerjaan rumah yang masih harus diselesaikan oleh masyarakat internasional. Universitas Asia Afrika harus juga membantu pendidikan kaum Muda Palestina.

"Kita harus memberikan harapan bagi generasi muda Palestina," tutup Menlu Retno.


Universitas Darussalam Gontor. (Foto: Kemenlu RI)

Tahun lalu, Presiden Joko Widodo mengajak negara-negara Asia Afrika bersatu memelihara keberagaman untuk bisa maju. Hanya dengan bersatu kesejahteraan bisa dicapai. Pernyataan disampaikan dalam peringatan 62 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA).

Pada KAA 62 tahun lalu, Presiden pertama Soekarno menyampaikan agar prinsip live and let live serta unity and diversity menjadi kekuatan pemersatu. Hal ini dapat membawa Asia dan Afrika kepada persahabatan dan diskusi yang bebas.

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com