INDOPOLITIKA.COM – Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta telah melahirkan banyak pembaharu pemikiran Islam. Hal itu dikatakan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang turut hadir secara virtual dalam Pelantikan Pengurus Ikatan Alumni UIN (IKALUIN) Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2020-2024, Sabtu (22/5/2021).

Menurut Menag yang akrab dipanggil Gus Yaqut itu, tradisi pembaharuan pemikiran Islam lahir sejak lama dari kampus UIN Jakarta. Terutama saat masih bernama Institut Agama Islam negeri atau IAIN.

“Semua orang tahu bahwa dari lulusan IAIN Syarif Hidayatullah ini telah lahir banyak pemikir dan upaya-upaya pembaharuan dalam memaknai Islam,” ucap Gus Yaqut.

Pemikiran tersebut, menurut Gus Yaqut, merupakan hal yang selayaknya Islam yang dipahami, diamalkan dalam sendi berpikir. Ia mencontohkan pemikir Islam seperti Harun Nasution. Bagi Yaqut, Harun Nasution merupakan peletak dasar pembaharu pemikiran ke-Islaman. Selain itu pemikir dari UIN Jakarta seperti Nurcholish Madjid atau Cak Nur.

“Beliau pemikir Islam di dunia, bukan hanya Indonesia yang sangat erat dengan pemikiran-pemikiran yang sangat progresif, dan banyak tokoh-tokoh yang lain yang lahir dan terinspirasi dari kampus yang luar biasa ini,” ungkap Gus Yaqut.

Pembaharuan dalam Islam, menurut Menag, merupakan sebuah keharusan sepanjang waktu sepanjang masa.

“Ini tidak berlaku pada dekade atau dasawarsa tertentu saja. Terlebih seperti sekarang ketika kita memasuki dunia teknologi informasi yang demikian kuat, canggih,” kata Gus Yaqut.

Pada kesempatan yang sama, Rektor UIN Jakarta Amany Lubis meminta para Alumni UIN Jakarta terus mengukuhkan komitmen memajukan almamater dan berkiprah secara positif. Menjadikan Islam sebagai pedoman hidup. Islam yang bercorak moderat yang dikembangkan UIN Jakarta.

“Kita adalah pejuang-pejuang moderasi beragama yang sejak dulu hingga kini,” kata Amany.

Amany juga menyebut bahwa saat ini UIN Jakarta sudah dikenal di dunia international. UIN Jakarta mashur kemanapun dan dimanapun.

“Sehingga harus kta jaga UIN Jakarta dapat terus maju,” kata Amany.

Amany meminta para Alumni UIN Jakarta terus mengukuhkan komitmen memajukan almamater dan berkiprah secara positif. Menjadikan Islam sebagai pedoman hidup. Islam yang bercorak moderat yang dikembangkan UIN Jakarta.

“Kita adalah pejuang-pejuang moderasi beragama yang sejak dulu hingga kini,” kata Amany.

Sementara itu, Ketum IKALUIN Ace Hasan Syadzily dalam pengantar Webinar menyampaikan bahwa mahasiswa UIN Jakarta tidak boleh kehilangan akar historis-kulturalnya UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang memiliki sejarah panjang sebagai kampus pembaharuan Islam di Indonesia yang dari rahimnya selalu lahir cendikiawan muslim Indonesia terkemuka.

“Tentu harapan kami kepada Ibu Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan seluruh civitas akademika UIN Jakarta adalah tetaplah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah bertransformasi menjadi kampus modern dan mengajarkan ilmu-ilmu “umum”, tidak kehilangan elan vital semangat pembaharuan Islamnya yang moderat,” harapnya.

Pada titik inilah, keberadaan IKALUIN Jakarta sangatlah penting sebagai wadah bagi para alumni untuk bersilaturahmi, berinteraksi, berbagi pengalaman, saling belajar, bertukar pikiran dan saling bekerjasama, tentang berbagai hal,terutama peran-peran alumni sesuai dengan kiprahnya masing-masing serta saling mendukung antara satu dengan yang lainnya tanpa lagi mempersoalkan latar belakang organisasinya. [rif]

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com