Wartawan asal Jepang yang ditawan di Suriah. (Foto:AFP/JIJI PRESS)

Damaskus: Sebuah kelompok teroris menyandera seorang wartawan Jepang dan satu pria asal Italia di Suriah. Namun, tak jelas dari mana kelompok teroris ini.

Mereka merilis video penawanan dua pria asing ini di mana sang wartawan Jepang, Junpei Yasuda, meminta pertolongan untuk dibebaskan. 

"Diyakini yang menawan mereka adalah kelompok militan. Tetapi tidak jelas kelompok militan mana," sebut pernyataan dari SITE, kelompok pemantau berbasis di Amerika Serikat (AS), dikutip dari AFP, Rabu 1 Agustus 2018.

Di video terpisah, pria berkebangsaan Italia bernama Alessandro Sandrini juga meminta bantuan untuk segera dibebaskan.

Meski dirilis dalam video yang berbeda, mereka terlihat sama-sama sedang berlutut mengenakan baju berwarna oranye dengan didampingi dua orang mengenakan topeng sambil membawa senjata.

SITE menambahkan, Junpei diduga diculik Front Al-Nusra, kelompok yang pernah berafiliasi dengan Al Qaeda. Ia diperkirakan berada di Suriah sejak 2015. Ia menyebut dirinya sebagai warga Korea, namun di dalam video, ia berbicara dalam Bahasa Jepang. 

"Saya sedang dalam kondisi yang buruk dan dari sini saya meminta bantuan," ucap Jumpei dalam video tersebut.

Sementara, Sandrini mengaku ia diculik di Turki pada Oktober 2016, sebelum akhirnya dibawa ke Suriah. Sejumlah media lokal di Italia menyebut ia berasal dari Kota Brescia dan berusia 32 tahun. 

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com