INDOPOLITIKA.COM- Rumah Ibu Lies (64) di belakang apartement Thamrin Executif Residence, Tanah Abang boleh jadi potret sisi lain Ibukota. Rumah yang dihuni tiga orang itu terselip  diantara apartemen-apartemen ‘klimis’. Tinggi rumahnya hampir sama dengan tinggi badan jalan akses keluar kendaraan penghuni apartemen.

Dari sisi konstruksi, rumah itu terbilang sudah reot. Papan-papan yang merangkai bagian atas rumah itu banyak yang copot. Sehingga tidak membentuk bangunan atap yang sempurna. Sederhananya, rumah Lies seperti berada dalam kotak permanen. Tak mungkin lagi ditata. Apalagi direhab. Tetapi, perempuan 64 tahun itu menolak pergi dari rumah tuanya itu.

“Mau dibayar berapapun rumah ini tidak akan saya jual,” katanya kepada wartawan kemarin (23/9).

Rumah yang ditempati Lies bersama suami dan seorang anak itu nyaris tak terlihat. Sebab, pengelola apartemen membatasi lahan rumahnya dengan pot berisi bunga. Tinggi pot bunga setinggi atap rumahnya. Sehingga hanya bisa terlihat jelas bila melewati pot bunga tersebut.

Sementara pintu masuk ke dalam rumah perempuan 64 itu tersembunyi tembok beton. itu masuk, Lies harus melewati jalan setapak menurun nan curam. Jalan itu hanya terbuat dari lantai semen kasar. Sehingga harus ekstra hati-hati.

“Kalau hujan lebat ya licin. Percikan air dari jalan juga kena sampai kaca jendela,” katanya.

Dia mengaku sudah biasa dengan suara gemuruh kendaraan penghuni apartemen yang hilir mudik. Telinganya sudah lazim mendengar suara knalpot. Bagi dia, bertahan di rumah itu merupakan kebanggaan.

“Saya tetap memilih tinggal di sini,” katanya.[sgh]

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com