INDOPOLITIKA.COM – Polres Malang mengungkap misteri kasus kematian guru SD berinisial WE (44) beserta istri dan anaknya di Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, beberapa waktu lalu.  

Berdasarkan uji laboratorium forensik dan pemeriksaan sampel DNA dari tubuh korban, terkuak fakta baru yang cukup mengejutkan. 

Kasatreskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat menyatakan, diketahui membunuh istri dan satu anaknya terlebih dahulu sebelum bunuh diri menyayatkan pisau. 

Kepastian itu diperoleh setelah kepolisian melakukan uji laboratorium forensik mengenai beberapa temuan darah, sampel minuman, dan sampah bekas obat anti nyamuk, yang ditemukan di sampah rumah korban pada Selasa (12/12/2023) lalu. 

“Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium forensik tersebut, sudah jelas bahwa yang meminumkan memegang gelas terakhir (ke istrinya inisial S dan anaknya R), almarhum Bapak W. Jadi tidak ada campur tangan almarhumah R maupun almarhumah S,” ucap Gandha saat ditemui di Mapolres Malang, Rabu (10/1/2024), seperti dikutip dari iNews. 

Bukti pemeriksaan laboratorium forensik ini sekaligus memperkuat bahwa WE membunuh istri dan anaknya terlebih dahulu, sebelumnya akhirnya menyayatkan pisau hingga sempat sekarat dan tewas saat perjalanan ke rumah sakit.  

Namun pihaknya belum menemukan adanya unsur pemaksaan meminum racun obat nyamuk oleh korban S dan R, satu dari dua anak WE dan S, pasangan suami istri (Pasutri).

“Kalau pemaksaan kalau kekerasan bisa dipastikan tidak ada, dibuktikan dengan kegiatan visum, biasanya kalau ada kekerasan berarti kan maksudnya kan ada perlawanan, itu tidak ada bekas cakaran, tidak ada bekas lebam, tidak ada,” katanya. 

“Jadi kalau boleh kami berpendapat, mungkin pada saat menuangkan anti nyamuk tersebut Itu dicampur dengan teh kotak, untuk menghilangkan rasa apa, rasa sepet, rasa pahit, dan lain sebagainya untuk menghilangkan aroma sepet, sedikit mungkin ada tipu daya (dari WE), sehingga almarhum saudara S dan R minum,” ucapnya lagi. 

Dari temuan hasil laboratorium forensik tersebut, nantinya kepolisian akan melaksanakan gelar perkara guna menentukan adakah unsur tindak pidana yang terjadi, sebelum nanti memutuskan perkara ini dilanjutkan atau tidak karena terduga pelaku berinisial WE telah meninggal.  

“Karena ini kan juga baru saja keluar hasilnya, kami akan melaksanakan gelar perkara, apakah ada peristiwa pidana atau tidak Itu ada,” ucapnya.

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com