INDOPOLITIKA – Wakil Ketua MPR, Eddy Soeparno, mengungkapkan adanya dugaan kasus premanisme yang melibatkan organisasi masyarakat (ormas) terkait pembangunan pabrik otomotif BYD di Subang, Jawa Barat.
Ia mendesak pemerintah untuk bertindak tegas terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam praktik tersebut.
Meskipun tidak menyebutkan nama ormas yang dimaksud, Eddy menilai bahwa organisasi tersebut diduga telah melakukan pungutan liar dan tindakan merugikan lainnya terhadap proyek pembangunan pabrik BYD.
“Sempat ada masalah terkait premanisme, di mana ormas mengganggu pembangunan fasilitas produksi BYD. Saya rasa masalah ini harus ditangani dengan tegas. Pemerintah harus serius dalam mengatasi permasalahan ini,” kata Eddy dalam tayangan video yang diposting di akun media sosial pribadinya pada Senin (21/4/2025), yang kemudian dikutip.
Eddy menekankan bahwa tindakan ormas tersebut tidak bisa dianggap remeh, karena jika kejadian serupa terus berulang, ia khawatir hal itu akan merusak iklim investasi di Indonesia.
Sebagai informasi, BYD telah memilih Subang sebagai lokasi untuk pembangunan pabrik pertamanya di Indonesia. Merek asal China ini menargetkan agar pabrik tersebut dapat mulai beroperasi pada tahun depan.
Dengan nilai investasi mencapai US$1 miliar, pabrik ini diharapkan tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar domestik, tetapi juga untuk pasar ekspor.
“Jangan sampai investor yang datang ke Indonesia merasa tidak mendapat jaminan keamanan. Keamanan adalah hal mendasar yang harus dijamin untuk menarik investasi,” tegasnya.(Hny)
Tinggalkan Balasan