INDOPOLITIKA – Miliarder Jim Ratcliffe mengatakan dia akan memberi pelatih Ruben Amorim kontrak penuh tiga tahun untuk membuktikan kemampuannya di Manchester united, meskipun ada kritik.

Dalam wawancara dengan The Times, yang diterbitkan pada 8 Oktober, Ratcliffe mengatakan bahwa sepak bola tidak bisa sukses dalam semalam.

Ia mencontohkan mantan pelatih Manchester united Alex Ferguson, yang menghadapi risiko pemecatan di dua tahun pertamanya, tetapi kemudian menciptakan era gemilang bagi “Setan Merah”.

Pemegang saham individu terbesar Man Utd juga menyebut Mikel Arteta, yang dikritik di awal kariernya di Arsenal, tetapi kini telah mengubah tim menjadi penantang gelar.

“Kita harus bersabar, kita harus melihat lebih dari sekadar hasil jangka pendek,” kata Ratcliffe.

Ratcliffe kemudian menegaskan bahwa Ruben Amorim  akan bertahan hingga akhir kontraknya, pada musim panas 2027.

“Saya akan memberinya tiga tahun, karena sepak bola tidak bisa diubah hanya dengan satu kali pertukaran,” tambah miliarder Inggris itu.

Ketika ditanya apakah keluarga Glazer – pemegang saham terbesar Man Utd – dapat menuntut pemecatan Amorim, Ratcliffe menjawab: “Itu tidak akan pernah terjadi. Kami memiliki hubungan kerja yang baik, semua keputusan dibahas secara terbuka.”

Setelah membeli 27,7% saham Man Utd , Ratcliffe mengambil alih operasional sepak bola. Namun, performa tim belum menunjukkan tanda-tanda perbaikan sejak ia memecat pelatih Erik ten Hag.

Hampir setahun di bawah Amorim, “Setan Merah” bahkan belum pernah menang dua kali berturut-turut di Liga Primer. Musim lalu mereka finis di posisi ke-15—peringkat terendah dalam sejarah Liga Primer.

Ratcliffe juga bertekad menjadikan Man Utd klub paling menguntungkan di dunia lagi.

“Faktor terbesar yang berkorelasi dengan hasil adalah keuntungan. Semakin banyak uang yang kita miliki, semakin kuat skuad yang bisa kita bangun,” ujarnya.

Ratcliffe mengatakan pendapatan Man Utd tahun lalu mencapai rekor tertinggi, meskipun tidak bermain di Liga Champions. Ia yakin hasil keuangan akan semakin membaik.

Namun, untuk mencapai fondasi yang berkelanjutan, miliarder berusia 72 tahun ini menegaskan bahwa penghematan biaya memang diperlukan.

Ia mengakui telah menerima kritik atas keputusannya untuk memangkas makan siang gratis bagi karyawan, tetapi tidak menyesalinya.

“Biayanya terlalu tinggi dan klub menjadi merepotkan. Saya menerima keluhan tentang pemangkasan makan siang gratis, tetapi tidak ada yang pernah mentraktir saya makan siang gratis,” ujarnya.

Masalah lain yang disoroti Ratcliffe adalah akademi muda, yang dulu menjadi sumber kebanggaan klub, kini terpuruk.

“Akademi Man Utd benar-benar terpuruk. Mereka harus terus menghasilkan bakat, baik secara finansial maupun untuk mempertahankan identitas klub,” tambahnya.

Ratcliffe juga membela keluarga Glazer dari reaksi keras para penggemar.

“Mereka memang banyak dikritik, tapi mereka orang-orang baik, sangat bersemangat dengan klub ini,” ujarnya.

“Mereka mempercayakan urusan sepak bola kepada saya. Mereka ada di seberang Atlantik, dan kami di sini, dan kami bisa menangani semuanya dengan tenang.”

Terakhir, miliarder Inggris itu mengungkapkan rencana pembangunan stadion baru berkapasitas 100.000 tempat duduk di sebelah Old Trafford.

“Jika proyek ini dapat terlaksana, dampaknya akan sangat besar terhadap pendapatan Man Utd,” tegasnya. (Red)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com