INDOPOLITIKA- Siti Jubaidah, warga RW 07, Kelurahan Neglasari, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang tidak lagi menerima Program Keluarga Harapan (PKH), meski bantuannya diterimanya sejak 2016 silam. Alasanya, dia malu dengan tetangga jika rumahnya harus dipasangi stiker “warga miskin”.  Padahal kenyataanya, dia memiliki mobil dan penghasilan tetap dari lima kontrakan yang dimiliki setiap bulannya.

Dihadapan petugas verifikasi lapangan yang mendatangi rumahnya pada Rabu (4/9), Jubaidah mengaku enggan dicantumi lagi sebagai sasaran PKH dari Kementerian Sosial. Karena itu, dia dengan sukarela menyatakan kesediaanya mundur dan digraduasi serta menandatangani form sebagai keseriusanya dicoret sebagai penerima PKH.

“Saya sudah terima (bantuan, red) sejak 2016, beras telur dan uang setiap bulannya. Saya terima dari Kementerian Sosial. Kalau sekarang harus dilabelisasi “Keluarga Miskin”, saya tidak mau,” kata Jubaidah dihadapan Camat, Lurah dan petugas verifikasi.

“Malu lah saya dengan tetangga, apalagi kalau keluarga saya datang ke rumah, apa kata mereka,” tambah Siti.

Siti menyatakan, secara sadar mengetahui dan menyadari bantuan yang diterima dari pemerintah sudah tidak pantas dia dapatkan lagi. “Tidak ada paksaan atau apapun, saya mengundurkan diri dari peserta penerima bantuan. Saya justru merasa malu, wong setiap hari saya olah jenis makanan layak, mosok iya saya masih mendapat bantuan,” katanya.

Sementara itu, Dinas Sosial akan melakukan labelisasi “Keluarga Miskin” kepada penerima bantuan secara berkala di 13 kecamatan. Sebagai tahap pertama, Kecamatan Neglasari menjadi lokasi verifikasi pertama.

Plt Kepala Dinsos Kota Tangerang, Suli Rosadi menuturkan, program ini bertujuan memverifikasi secara lebih jelas target penerima bantuan yang lebih tepat sasaran. Mengurangi pihak-pihak yang tidak layak menerima namun pura-pura miskin. Sehingga selanjutnya, semua bantuan yang dikucurkan bisa tepat sasaran.

“Saya pun berharap, masyarakat Kota Tangerang yang tidak layak menerima bantuan untuk proaktif terhadap program ini. Sehingga jumlah kemiskinan serta bantuan yang dikucurkan baik dari Pemerintah Kota Tangerang maupun pusat bisa lebih tepat sasaran,” harapnya.

Untuk diketahui, sejak dilakukan verikasi lapangan data oleh petugas gabungan dari Dinsos, Camat dan Lurah dalam beberapa hari terakhir, tak kurang dari 50 keluarga telah mengundurkan diri dari daftar penerima manfaat Program Keluarga Harapan.{asa}

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com