Presiden Jokowi menghadiri pembukaan Sepim HMI, di Istana Kepresidenan Bogor, Jabar, Jumat (5/10) sore. (Foto: JAY/Humas)

Presiden Jokowi menghadiri pembukaan Sepim HMI, di Istana Kepresidenan Bogor, Jabar, Jumat (5/10) sore. (Foto: JAY/Humas)

Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) mengajak semua stakeholder terkait untuk membangun kembali penguatan reformasi sistem keamanan untuk dapat menangkal radikalisme dan terorisme.

Ajakan tersebut merupakan salah satu dari 9 (sembilan) gagasan yang dinamakan Sembilan Tuntutan Rakyat atau Senturi yang disampaikan oleh Ketua Umum PB HMI Respiratori Saddam Al-Jihad di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada pembukaan Sekolah Pimpinan (Sepim) HMI Tahun 2018, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat (Jabar), Jumat (5/10) sore.

“Sebuah gagasan besar bahwa ada hal yang penting dari reformasi sistem keamanan adalah penanggulangan radikalisme dan terorisme itu tentunya harus bekerjasama stakeholder negara dan stakeholder bangsa,” jelas Sadam.

Saddam menambahkan sebuah gagasan yang besar, yang ingin diciptakan oleh HMI yaitu youth governmeny atau pemerintahan pemuda. “Gagasan ini untuk keberlanjutan bangsa dalam  menantang anak-anak muda berkontribusi aktif dan positif demi keberlanjutan bangsa dan negaranya ke depan,” ujarnya.

Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg)Pratikno, Wali Kota Bogor Bima Arya dan Bupati Bogor Nurhayanti, serta para pimpinan HMI. (DNA/JAY/ES)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com