Pengunjuk rasa Palestina berlari dari serangan Israel di dekat Khan Yunis, Jalur Gaza, 20 Juli 2018. (Foto: AFP/SAID KHATIB)

New York: Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres menyerukan kepada Israel dan Palestina untuk menghindari “terjadinya kembali konflik mematikan,” usai aksi kekerasan terbaru pada Jumat kemarin menewaskan lima orang.

“Saya sangat khawatir mengenai eskalasi berbahaya atas aksi kekerasan di Gaza dan Israel selatan,” ungkap Guterres dalam sebuah pernyataan resmi, seperti dilansir dari AFP, Sabtu 21 Juli 2018.

“Merupakan hal penting bagi semua kubu untuk segera mundur dari potensi terjadinya kembali konflik mematikan,” lanjut dia.

Empat warga Palestina dan seorang prajurit Israel tewas dalam bentrokan di perbatasan Gaza-Israel pada Jumat kematin. Sejauh ini, lebih dari 130 warga Palestina tewas dalam bentrokan yang dimulai dari unjuk rasa pada Maret lalu.

Palang Merah mengatakan lebih dari 13 ribu orang terluka dalam bentrokan berkepanjangan itu.

“saya menyerukan kepada Hamas dan kelompok militan Palestina lainnya untuk berhenti meluncurkan roket dan layang-layang api serta provokasi lainnya di sepanjang pagar perbatasan yang memisahkan Israel dengan Gaza,” kata Guterres.

“Dan Israel juga harus menahan diri untuk menghindari terjadinya peningkatan ketegangan,” tambah dia.

Guterres meminta semua kubu bertikai untuk bekerja sama dengan PBB dalam mencari solusi damai. Ketegangan saat ini dinilai PBB membahayakan keselamatan warga di kedua kubu, dan berpotensi memicu “bencana kemanusiaan.”

Para diplomat di PBB mengatakan Dewan Keamanan belum berencana menggelar pertemuan untuk menurunkan ketegangan saat ini di Gaza-Israel.

Sementara itu, Hamas mengklaim telah berhasil mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Israel. Meski tidak mengonfirmasi langsung, Israel secara umum menghormati kesepakatan tersebut, yang telah dimediasi Mesir sepekan lalu.

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com