INDOPOLITIKA.COM – Polisi kembali menemukan lima jenazah korban pembunuhan berantai dalan rumah terduga pelaku Wowon di Kabupaten Cianjur, Kamis (19/1/2023).
Penemuan kelima jenazah di Cianjur itu merupakan pengembangan kasus pembunuhan satu keluarga tewas diracun di Bantargebang, Kota Bekasi pada 12 Januari 2023 lalu, yang dilakukan tersangka Wowon Cs.
Saat ditemukan, empat jenazah dikubur di lokasi berbeda di sebuah area rumah di Cianjur. Lubang pertama terdapat kerangka atas nama Bayu (2), pada lubang kedua ditemukan kerangka atas nama Wiwin dan Noneng, dan pada lubang terakhir, ditemukan kerangka atas nama Farida.
Polisi menyebut aksi pembunuhan yang dilakukan terhadap empat korban di Cianjur ini hampir sama dengan para korban di Bekasi, yakni dengan cara diberikan racun serta dicekik.
Sekadar informasi, sekeluarga tewas di Bekasi yakni Ai Meumunah, Ridwan, dan Riswandi. Polisi telah menangkap tiga pelaku pelaku pembunuhan.
Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan mengatakan, dari hasil penangkapan pelaku, Ditreskrimum Polda Metrojaya melakukan pengembangan hingga akhirnya terungkap empat korban lain yang dibunuh, dikubur di dalam rumah pelaku di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Cianjur.
“Satu jenazah balita di samping rumah pelaku Wowon. Dua jenazah di belakang rumah pelaku atas nama Solihin. Sementara, satu jenazah lain di kontrakan Wowon,” kata Kapolres Cianjur.
“Kasus ini merupakan rentetan kejadian kasus di Bantargebang, Kota Bekasi,” kata AKBP Doni Hermawan.
Selain empat jenazah, dari hasil pengembangan dan penggalian para korban, petugas kepolisian mengamankan sejumlah barang bukti. Seperti, cangkul, linggis, dan perkakas lain. Petugas juga membawa semua jenazah yang ditemukan di lokasi kejadian ke Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri.
Sementara itu, Dedi Setiadi, ketua RW setempat mengatakan, tidak pernah mencurigai para pelaku, Solihin dan Wowon. Bahkan sesekali pelaku ikut gotong royong bersama warga lainnya.
“Sehari-harinya pelaku berprofesi sebagai pedagang,” kata Dedi Setiadi. [Red]
Tinggalkan Balasan