Jakarta – Pemerintah Inggris dilaporkan tengah mendekati negara-negara di Asia Tenggara. Mereka diperkirakan hendak membidik pasar dan peluang bisnis di kawasan ini sebagai persiapan menjelang keluarnya negara itu dari Uni Eropa (Brexit) pada Oktober mendatang.

Menandai hal itu, Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab, bertolak ke Thailand pekan ini. Dia bakal hadir dalam pertemuan menteri luar negeri anggota Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) di Negeri Gajah Putih.

“Sudah terlalu lama kami terlalu fokus dalam perdagangan di Eropa. Kami perlu meluaskan pandangan. Itu artinya mencari peluang untuk Inggris di seluruh dunia,” kata Raab, seperti dilansir Reuters, Rabu (31/7).

Uni Eropa memberi tenggat terakhir bagi Inggris untuk hengkang dari blok itu pada 31 Oktober mendatang, dan membuat perjanjian kerja sama untuk mempertahankan proses perdagangan di antara kedua belah pihak. Menurut kelompok yang menentang, keputusan ini bakal merusak alur perdagangan dengan Uni Eropa, yang menjadi mitra dagang terbesar Inggris.

Sedangkan mereka yang mendukung Brexit mengklaim justru Inggris diuntungkan jika keluar dari Uni Eropa. Di antaranya adalah mereka bisa membuat perjanjian perdagangan baru dengan negara lain ketimbang hanya dengan Uni Eropa.

“Nilai perdagangan di kawasan ini dengan Inggris setiap tahun bisa mencapai US$43,80 miliar (sekitar Rp 613,7 triliun), dan ini adalah peluang bagi kami untuk meningkatkan perdagangan,” ujar Raab.

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com