Pemimpin agung Iran Ayatollah Ali Khamenei. (Foto: AFP)

Teheran: Pimpinan Agung Iran Ayatollah Ali Khamenei menyerukan peningkatan kekuatan militer. Peningkatan meliputi program misil balistik dan jelajah, pesawat jet tempur serta kapal selam.

Seruan disampaikan di tengah ketegangan Iran dengan Amerika Serikat terkait perjanjian nuklir 2015. Kedua negara bersitegang usai AS menarik diri dari perjanjian Joint Comprehensive Plan of Action atau JCPOA.

"Ayatollah Khamenei menekankan bahwa berdasarkan perhitungan politik, tidak ada kemungkinan terjadinya perang terbuka. Namun ia menambahkan bahwa angkatan bersenjata Iran harus selalu waspada dan meningkatkan kapasitas personel serta peralatan," tulis pernyataan di situs resmi Khamenei, seperti disitir dari Express, Senin 3 September 2018.

Di waktu yang bersamaan, muncul laporan bahwa Iran telah mengirim sejumlah misil balistik ke Irak dan berusaha mengembangkan kapasitas produksinya di sana. Kementerian Luar Negeri Irak menolak mengomentari hal tersebut.

Sementara itu, Menlu AS Mike Pompeo mengaku "sangat prihatin" usai mendengar berita bahwa Iran menyalurkan sejumlah rudal balistik ke Irak.

Dia telah mendesak para pemimpin Irak untuk segera membentuk pemerintahan baru setelah berlangsungnya pemilihan umum parlemen pada 12 Mei.

"Setiap ada tanda-tanda Iran sedang mempersiapkan program misil di Irak, maka hal tersebut dapat mempertajam ketegangan antara Teheran dan Washington," ucap Pompeo.

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com