Dialog Din Syamsuddin di Afrika Selatan. (Foto: Dok. Din.S)

Cape Town: Utusan Khusus Presiden RI untuk Dialog dan Kerja Sama Antar Agama dan Peradaban Din Syamsuddin melakukan dialog dengan tokoh lintas agama serta tokoh adat di Afrika Selatan.

Dialog ini dihadiri oleh 50 orang tokoh Muslim, Kristen, Katolik, Budha dan aktivis lembaga swadaya masyarakat di bidang lintas agama. 

"Pancasila menjadi dasar relasi hubungan antar umat beragama di Indonesia. Prinsip Bhinneka Tunggal Ika merupakan perekat bangsa Indonesia yang majemuk," kata Din, dalam keterangan tertulisnya yang diterima Medcom.id, Jumat 21 September 2018.

Din juga menilai perlu ada kerja sama yang konkret antara masyarakat Afrika Selatan dan Indonesia. Menurutnya, kerja sama yang sangat mungkin dikembangkan adalah di bidang pendidikan dan keagamaan. 

"Saya melihat, Pemerintah Indonesia sangat mungkin untuk membantu membangun dan mengembangkan institusi pendidikan Islam di Afrika Selatan ini. Selain itu, di bidang sertifikasi halal juga sangat mungkin dijalin kerja sama," tutur Din.

Presiden Muslim Judicial Council (MJC) Syekh Irafaan Abrahams menyambut baik gagasan kerja sama antara Indonesia dan Afrika Selatan. Ia juga menilai Indonesia merupakan contoh yang tepat bagi dunia dalam bidang kerukunan antar-agama.

Selain itu, Syekh Irafaan mengapresiasi upaya Indonesia mempromosikan wasatiyat Islam (Islam yang moderat) dan prinsip jalan tengah (middle path) kepada dunia. 

Dalam kunjungannya ke Afrika Selatan, Din juga mengunjungi Makam Syekh Ismail Dea Malela (ulama asal Sumbawa, NTB) di Simon’s Town dan Makam Syekh Yusuf (ulama asal Makassar) di distrik Macassar Cape Town.

Din menyampaikan tawaran untuk berkunjung dan belajar di Indonesia, serta tawaran beasiswa dari Pesantren Modern Internasional Dea Malela di Pamangong, Sumbawa, NTB kepada umat Islam di Afrika Selatan, terutama yang memiliki garis keturunan dari ulama nusantara.

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com