Indopolitika.com  Calon Presiden Prabowo Subianto menghadiri konser penyanyi religi asal Lebanon di Istora Senayan, Jakarta, Rabu 2 Juli 2014. Konser ini sengaja diselenggarakan untuk menghibur umat muslim yang tengah menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan yang kebetulan bertepatan dengan masa kampanye Pemilu Presiden.

Ribuan masyarakat tampak memadati Istora untuk menyaksikan konser tembang religi tersebut. Bersama capres nomor urut 1, tampak hadir sejumlah petinggi partai koalisi merah putih.

Di antaranya adalah Ketua Umum partai Golkar Aburizal Bakrie (ARB), Presiden PKS Anis Matta, Ketua DPP PAN Zulkifli Hasan, Wakil Ketua Umum Demokrat Nurhayati, Sekjend Golkar Idrus Marham, Wakil Ketua Umum Fadli Zon, Max Sopacua (Demokrat) dan Tantowi Yahya (Golkar). Dalam acara ini juga tampak hadir CEO MNC Group Hary Tanoesoedibdjo.

Mantan danjen Kopassus itu mengatakan, konser ini digagas oleh Harry Tanoe untuk menghibur umat muslim di bulan Ramadan.

“Di sini hadir Pak Hary Tanoesoedibdjo. Dialah penggagas acara ini. Meski beliau orang Kristen, tetapi beliau menggagas acara ini untuk umat muslim di Tanah Air di bulan Ramadan,” kata Prabowo.

Prabowo mengimbau, di bulan suci ini, sekaligus di tengah persaingan yang ketat untuk meraih dukungan rakyat dalam Pemilu Presiden 9 Juli nanti, para relawan dan pendukung Prabowo-Hatta harus tetap menjaga perdamaian.

“Dalam masa kampanye ini, tugas konstitusional kita sebagai warga negara yang baik dengan penuh rasa tanggung jawab. Karena itu saya meminta seluruh pendukung Koalisi Merah Putih untuk menjaga situasi yang penuh persaudaraan,” katanya.

Hary menambahkan, pelaksanaan acara ini sudah digagas sejak pekan lalu, mengingat masa kampanye ini bertepatan dengan bulan Ramadan, maka ia menghadirkan penyanyi religi Maher Zain. Ia juga mengkampanyekan agar para hadirin memilih Prabowo-Hatta.

“Ibadah puasa saya rasa tidak hanya rutinitas, tetapi tentu momentum yang tepat untuk introspeksi, yaitu pilihlah pemimpin yang tepat. Dalam kondisi bangsa kita saat ini, perlu pemimpin yang bisa membawa perubahan yang cepat. Yaitu pemimpin yang tegas,” kata Hary. (vn/ind)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com