Penentuan Hilal 1 Ramadhan 2023, Ini Penjelasan Lengkap BMKG Hasil Pengamatan Matahari dan Bulan

Kemenag: Sidang Isbat Awal Syawal 1442 H Digelar 11 Mei 2021
Pengamatan hilal/Net

INDOPOLITIKA.COM – Penentuan Hilal 1 Ramadhan 2023, Simak Penjelasan Lengkap BMKG Hasil Pengamatan Matahari dan Bulan

Jelang Ramadhan 2023 1444 H, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebagai institusi pemerintah mempunyai tugas pokok dan fungsinya adalah memberikan pelayanan tanda waktu dan posisi bulan dan matahari.

Salah satu kalender yang digunakan manusia dalam pengaturan waktu sehari-hari adalah Bulan Qomariyah (bulan Hijriyah) yang didasarkan pada keteraturan peredaran Bulan dalam mengelilingi Bumi, dan Bumi bersama Bulan dalam mengelilingi Matahari. Penentuan awal bulan Hijriyah ini
sangat penting bagi umat Islam karena berhubungan dengan waktu ibadah, terutama bulan Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah.

BMKG memberikan pertimbangan secara ilmiah kepada stake holder (Kementerian Agama, dll) dalam penentuan awal bulan hijriyah. Di samping memberikan informasi data-data Hilal hasil hisab (perhitungan), BMKG juga melaksanakan rukyat (observasi) Hilal di 29 lokasi di Indonesia yang dapat disaksikan secara online (Live Streaming) di kanal https://hilal.bmkg.go.id/ setiap bulan.

Untuk penentuan awal bulan Ramadhan 2023, BMKG menyampaikan informasi data-data Hilal (hasil Hisab) saat Matahari terbenam, yang dapat digunakan juga dalam pelaksanaan Rukyat (Observasi) Hilal.

Waktu Konjungsi (Ijtima’) dan Terbenam Matahari Konjungsi geosentrik atau konjungsi atau ijtima’ adalah peristiwa ketika bujur ekliptika Bulan sama dengan bujur ekliptika Matahari dengan pengamat diandaikan berada di pusat Bumi.

Untuk penentuan awal bulan Ramadhan 1444 H, konjungsi akan terjadi pada Selasa 21 Maret 2023 M, pukul 17.23.01 UT atau Rabu, 22 Maret 2023 M, pukul 00.23.01 WIB atau pukul 01.23.01 WITA atau pukul 02.23.01 WIT. Di wilayah Indonesia pada tanggal 22 Maret 2023, waktu Matahari terbenam paling awal adalah pukul 17.47.12 WIT di Waris,
Papua dan waktu Matahari terbenam paling akhir adalah pukul 18.49.16 WIB di Banda Aceh, Aceh. Dengan memperhatikan waktu konjungsi dan Matahari terbenam, dapat dikatakan
konjungsi terjadi sebelum Matahari terbenam tanggal 22 Maret 2023 di wilayah Indonesia.

Secara astronomis pelaksanaan rukyat Hilal penentu awal bulan Ramadhan 1444 H bagi yang menerapkan rukyat dalam penentuannya adalah setelah Matahari terbenam tanggal 22 Maret 2023. Sementara bagi yang menerapkan hisab dalam penentuan awal bulan Ramadhan 2023, perlu diperhitungkan kriteria-kriteria hisab saat Matahari terbenam tanggal 22 Maret 2023 tersebut.

Ketinggian Hilal di Indonesia saat Matahari terbenam pada 22 Maret 2023, berkisar antara antara 6,78o di Merauke, Papua sampai dengan 8,73o di Sabang, Aceh.

Elongasi di Indonesia saat Matahari terbenam pada 22 Maret 2023, berkisar antara 7,94o di Waris, Papua sampai dengan 9,54o di Banda Aceh, Aceh.

Umur Bulan di Indonesia saat Matahari terbenam pada 22 Maret 2023, berkisar antara 15,40 jam di Waris, Papua sampai dengan 18,44 jam di Banda Aceh, Aceh.

Lag di Indonesia saat Matahari terbenam pada 22 Maret 2023, berkisar antara 31,31 menit di Merauke, Papua sampai dengan 39,49 menit di Sabang, Aceh.

Fraksi Illuminasi Bulan di Indonesia saat Matahari terbenam pada 22 Maret 2023, berkisar antara 0,48 persen di Waris, Papua sampai dengan 0,69 persen di Banda Aceh, Aceh.

Pada tanggal 22 Maret 2023, dari sejak Matahari terbenam hingga Bulan terbenam ada objek astronomis lainnya yang jarak sudutnya lebih kecil daripada 10o dari Bulan, yaitu Merkurius dan Jupiter.(azh)

Bagikan:

Ikuti berita menarik Indopolitika.com di Google News


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *