INDOPOLITIKA.COM – Pengadaan toa atau pengeras suara pencegahan dini banjir sebesar Rp 4 miliar yang dilontarkan Fraksi PSI DPRD DKI, Anthony Winza Prabowo, dikomentari anggota DPD RI Fahira Idris.
Menurut Fahira, apa yang disampaikan oleh Anthony adalah penyesatan informasi. Kata Fahira, toa tersebut memang diperlukan untuk penanggulangan banjir.
Fahira menjelaskan toa seharga Rp 4 miliar tersebut bukan berarti pengeras suara saja, namun stasiun peringatan dini.
“Terkait toa peringatan dini, ada beberapa poin penting yang harus saya sampaikan. Pertama bahwa Pemprov ini akan beli toa seharga Rp 4 miliar, ini jadi bahan serangan. Tapi itu sekali lagi bukan untuk beli toa, tapi untuk membangun enam stasiun peringatan dini,” kata Fahira.
Fahira menjelaskan toa adalah satu di antara beberapa perangkat yang terdapat dalam sistem peringatan dini banjir. Ia kemudian menyebut kehebohan toa Rp 4 miliar memang sengaja disebarkan.
“Jadi kalau disebut Rp 4 miliar untuk beli enam toa, itu penyesatan informasi. Dan saya rasa memang sengaja dibuat disinformasi, Angka Rp 4 miliar untuk membangun enam stasiun peringatan dini, dan enam set disaster warning system saya rasa sudah sesuai,” ucapnya.
Menurutnya tidak ada yang salah soal penguatan sistem peringatan dini tersebut, karena DPRD sudah menyetujui dan telah dijadikan APBD.
“Makanya disetujui oleh DPRD dan sekarang sudah menjadi APBD. Padahal mudah saja mengecek kebenerannya, tinggal dicek di APBD DKI Jakarta yang bisa diakses publik secara leluasa,” terang Fahira.
Ia pun ia menyindir pihak-pihak yang santer mengkritisi program tersebut. “Toa ini juga tidak kalah ramainya kan, ada yang bilang kuno lah, ada yang bilang seperti peringatan perang dunia ke dua, macam-macam,” kata Fahira.
“Orang-orang yang ngomong kayak gini selain tidak paham soal peringatan dini, juga sepertinya tidak pernah turun saat bencana datang,” lanjutnya.
Fahira menjelaskan kegunaan toa sebagai sistem peringatan dini terbukti bermanfaat berdasarkan konferensi internasional.
“Seperti yang sudah saya jelaskan tadi, berbagai konferensi internasional tentang peringatan dini,” jelasnya.
“Mereka merekomendasikan bahwa dalam sistem peringatan dini, semua tools (alat-alat) komunikasi harus digunakan ,” tandasnya.[ab]
Tinggalkan Balasan