INDOPOLITIKA – Politik dan ilmu politik seringkali menjadi topik yang membingungkan bagi sebagian orang. Persepsi masyarakat mengenai keduanya bisa sangat beragam, terutama karena para ahli memiliki definisi dan pendekatan yang berbeda dalam menjelaskannya. Untuk itu, penting bagi kita memahami pengertian politik dan ilmu politik dari berbagai sudut pandang.

Apa Itu Politik dan Ilmu Politik?

Menurut Harold D. Lasswell, politik adalah studi tentang “siapa mendapat apa, kapan, dan bagaimana.”
Sementara itu, Syahrial Syarbaini dkk. menjelaskan bahwa ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari hubungan kekuasaan antarwarga negara, antara warga negara dengan negara, serta antarnegara.

Dari dua definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa politik menyangkut urusan kekuasaan, kebijakan, dan distribusi kepentingan dalam masyarakat, sedangkan ilmu politik adalah cabang ilmu sosial yang mempelajari semua proses tersebut secara sistematis dan ilmiah.

Pengertian Politik Secara Etimologis

Secara etimologis, istilah “politik” berasal dari kata Yunani polis yang berarti kota atau negara kota. Dari sana berkembang kata polites (warga negara) dan politikos (kewarganegaraan). Dalam bahasa Inggris, “politics” juga sering diartikan sebagai kebijaksanaan dalam mengatur urusan publik.

Secara umum, politik dapat dipahami sebagai proses pengambilan dan pelaksanaan kebijakan, termasuk pembagian kekuasaan dan nilai dalam masyarakat. Meskipun definisinya beragam, inti dari semua pengertian tersebut adalah upaya mencapai tujuan negara dan menciptakan kehidupan masyarakat yang lebih baik.

Dalam praktiknya, politik bisa menjadi alat kebaikan jika dijalankan secara bersih, jujur, dan amanah. Sebaliknya, ia bisa menjadi alat kekuasaan yang kotor apabila digunakan untuk kepentingan pribadi dan penyimpangan wewenang.

Pengertian Politik Menurut Para Ahli

Pandangan para pemikir klasik dan modern menambah kekayaan perspektif dalam memahami politik:

  • Plato dan Aristoteles menggambarkan politik sebagai usaha mencapai masyarakat ideal yang damai, bermoral, dan memungkinkan warganya mengembangkan potensi terbaiknya.

  • Miriam Budiardjo menyebut politik sebagai segala kegiatan dalam sistem politik (negara) yang berkaitan dengan proses penentuan dan pelaksanaan tujuan bersama, seperti pengambilan keputusan, pembentukan kebijakan, serta alokasi sumber daya.

Untuk melaksanakan politik, dibutuhkan kekuasaan (power) dan kewenangan (authority) yang digunakan melalui pendekatan persuasif atau koersif. Tanpa kekuasaan tersebut, kebijakan hanya menjadi niat tanpa tindakan.

Pengertian Ilmu Politik dan Pendekatannya

Ilmu politik merupakan cabang ilmu sosial yang mempelajari berbagai aspek dalam kehidupan politik, seperti negara, kekuasaan, kebijakan, dan proses pengambilan keputusan. Para ahli memberikan pendekatan berbeda sesuai dengan fokus utama dari politik itu sendiri. Berikut ini lima pendekatan utama dalam ilmu politik:

1. Pendekatan Negara (Institusional)

Fokus utama pendekatan ini adalah negara dan lembaga-lembaganya sebagai pusat dari studi politik.

  • Roger F. Soltau: Ilmu politik mempelajari negara, tujuan-tujuannya, lembaga pelaksananya, dan hubungan negara dengan masyarakat maupun negara lain.

  • J. Barents: Ilmu politik mengkaji kehidupan negara sebagai bagian integral dari masyarakat.

2. Pendekatan Kekuasaan

Kekuasaan dianggap sebagai elemen utama politik—siapa yang memiliki kekuasaan, bagaimana cara memperolehnya, dan bagaimana ia digunakan.

  • Harold D. Lasswell & A. Kaplan: Ilmu politik mempelajari pembentukan serta pembagian kekuasaan dalam masyarakat.

  • W.A. Robson: Menekankan kajian terhadap sifat, dasar, proses, dan hasil dari kekuasaan itu sendiri.

3. Pendekatan Pengambilan Keputusan

Fokus pada proses bagaimana keputusan politik dibuat, siapa yang terlibat, dan bagaimana keputusan tersebut mengikat seluruh masyarakat.

  • Joyce Mitchell: Politik adalah proses pengambilan keputusan kolektif untuk masyarakat secara keseluruhan.

  • Karl W. Deutsch: Menyebut politik sebagai pengambilan keputusan melalui mekanisme publik.

4. Pendekatan Kebijakan Umum (Public Policy)

Politik dilihat sebagai proses penyusunan dan implementasi kebijakan publik yang mengikat masyarakat.

  • Hoogerwerf: Ilmu politik berfokus pada kebijakan pemerintah, bagaimana kebijakan itu terbentuk, serta dampaknya.

  • David Easton: Ilmu politik adalah studi tentang bagaimana kebijakan publik terbentuk sebagai respons terhadap tuntutan masyarakat.

5. Pendekatan Distribusi (Distribution)

Melihat politik sebagai upaya dalam membagi dan mengalokasikan sumber daya serta nilai-nilai yang ada di masyarakat.

  • Harold D. Lasswell: Menggambarkan politik sebagai ilmu tentang siapa mendapatkan apa, kapan, dan bagaimana.

Kesimpulan

Politik dan ilmu politik adalah dua konsep yang saling berkaitan namun memiliki cakupan yang berbeda. Politik merupakan praktik dan proses kekuasaan dalam masyarakat, sementara ilmu politik adalah disiplin ilmiah yang mempelajari proses tersebut secara sistematis.

Dengan berbagai pendekatan seperti institusional, kekuasaan, kebijakan, hingga distribusi, ilmu politik menawarkan pemahaman yang luas mengenai bagaimana negara dan masyarakat berinteraksi, membuat keputusan, dan menjalankan pemerintahan.

Pemahaman terhadap ilmu politik penting bukan hanya bagi mahasiswa atau birokrat, tetapi juga bagi seluruh warga negara agar lebih sadar akan hak, kewajiban, serta dinamika yang terjadi dalam sistem politik tempat mereka hidup.

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com