INDOPOLITIKA – Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik (HKP) Kementerian Agama (Kemenag), Akhmad Fauzin, mengungkapkan bahwa cuaca di Madinah, Arab Saudi, diperkirakan dapat mencapai suhu 35 derajat Celcius. Oleh karena itu, calon jemaah haji diimbau untuk menjaga kesehatan selama menjalani ibadah haji.

“Untuk jemaah haji yang sudah berada di Madinah, cuaca hari ini diprediksi dapat mencapai 35 derajat Celcius dengan kelembapan udara sekitar 14 persen. Karena itu, dimohon agar terus menjaga kesehatan,” kata Fauzin dalam konferensi pers terkait penyelenggaraan ibadah haji 1446 Hijriah yang disiarkan secara daring di Jakarta, Senin (5/5/2025).

Fauzin juga mengingatkan agar masyarakat memperbanyak konsumsi air putih, mengenakan pelindung kepala, dan mengenakan pakaian yang nyaman.

“Ikuti petunjuk dari petugas dan ketua kloter, serta manfaatkan waktu untuk beristirahat dengan cukup. Gunakan fasilitas hotel yang telah disiapkan dan prioritaskan ibadah yang wajib,” imbuhnya.

Ia juga menambahkan agar jemaah haji tidak ragu untuk meminta bantuan jika diperlukan.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa jemaah haji Indonesia kini mendapatkan akses yang lebih baik dan eksklusif ke rumah sakit di Arab Saudi.

Hal ini bertujuan untuk mengatasi birokrasi rujukan yang terlalu lama, sehingga penanganan bisa dilakukan lebih cepat.

“Jumlah tenaga yang kami tempatkan di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) sekarang bisa berkurang, karena jemaah haji Indonesia kini memiliki akses yang lebih baik dan eksklusif ke rumah sakit di Saudi, sehingga mereka tidak perlu menunggu lama di KKHI,” ujar Menkes Budi Gunadi Sadikin.

Menkes Budi Gunadi Sadikin juga menjelaskan bahwa pada tahun 2023, jumlah kematian jemaah Indonesia mencapai puncaknya dengan 773 orang meninggal. Namun, pada tahun 2024, angka tersebut berhasil menurun menjadi 461, berkat berbagai pengetatan dalam pemeriksaan kesehatan.

“Kami telah melakukan perbaikan bersama Kementerian Agama (Kemenag), sehingga pada tahun 2024 angka kematian jemaah haji Indonesia turun secara signifikan dari 773 menjadi 461. Penurunan ini terjadi karena adanya perubahan dalam prosedur cek kesehatan, pemeriksaan yang dilakukan lebih awal, pengetatan dalam pengecekan kesehatan, serta pendampingan yang lebih intensif,” jelas Menkes.

Menkes Budi juga mengingatkan agar kesehatan jemaah haji Indonesia terus diperhatikan dan ditingkatkan, karena tingginya angka kematian dapat memberikan dampak negatif terhadap syarat-syarat jemaah haji Indonesia di masa mendatang.

“Jika kita tidak dapat menjaga dengan baik status kesehatan, tingkat kesakitan, dan kematian di kalangan masyarakat Indonesia, hal ini akan berdampak buruk terhadap jemaah haji berikutnya, termasuk mempengaruhi harga premi asuransi yang harus dibayar oleh jemaah haji Indonesia,” imbuh Menkes. (Rzm)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com