INDOPOLITIKA.COM – Amien Rais sebagai inisiator Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3), menyatakan bahwa Polri dan TNI sama sekali tidak terlibat dalam Pelanggaran HAM berat kasus KM 50 penembakan eks Laskar FPI.
Menanggapi hal itu, pengamat politik Lingkar Wajah Kemanusiaan (LAWAN Institute) Muhammad Mualimin menilai pernyataan itu menunjukkan jika Ketua Majelis Syuro Partai Ummat tersebut perlahan tapi pasti mulai ingin meninggalkan Habib Rizieq Shihab (HRS).
Padahal pada Pemilu 2014 dan 2019 Amien Rais pakai narasi identitas Islam, termasuk bersekutu dengan HRS dan FPI, tapi gagal.
“Jadi, mungkin mengarah ke kutub moderat dan nasionalis,” ucapnya kepada wartawan, Senin (19/7/2021).
Menurut Mualimin, alasan Amien Rais meninggalkan HRS sangat terkait erat dengan kepentingannya pada Pileg 2024 mendatang.
“Sekarang Amien Rais berhenti membela pesakitan HRS, gunanya untuk menyelamatkan suara Partai Ummat di Pileg nanti,” katanya.
Mualimin menjelaskan, dengan pernyataan insiden KM 50 tidak melanggar HAM, Amien Rais bagai menusuk dari belakang HRS dan FPI.
“Membiarkan Rizieq tenggelam dan membusuk di penjara sendirian,” pungkasnya. [fed]
Tinggalkan Balasan