Indopolitika.com – Pengamat politik dari Universitas Paramadina Jakarta Doktor Herdi Sahrasad mengemukakan bergabungnya Partai Golkar dalam koalisi pimpinan Gerindra untuk mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa karena adanya jiwa besar dan sikap kenegarawanan Ketua umum Golkar Aburizal Bakrie.
“Aburizal Bakrie (ARB) melihat kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadinya. ARB rela melepas posisi capres dan cawapres yang dimandatkan Rapimnas Golkar dan mendukung Prabowo-Hatta,” katanya kepada Antara di Jakarta, Senin, menanggapi deklarasi dukungan Golkar kepada Prabowo-Hatta.
Herdi mengatakan bahwa bukti jiwa besar dan sikap kenegarawanan ARB karena partai yang dipimpinnya adalah pemenang urutan kedua Pemilu 2014 di bawah PDIP. Akan tetapi, mau mendukung tokoh dari partai yang lebih kecil perolehan suaranya.
“ARB dan juga tokoh Golkar lain, seperti Akbar Tandjung, telah melihat dinamika dan kehendak rakyat yang menginginkan ada pemimpin yang tegas dan mampu. Dan, itu ada pada Prabowo-Hatta,” katanya.
Herdi yang pernah menjadi peneliti di Departemen Politik, Unviersitas California, Barkeley, AS ini mengatakan bahwa keputusan ARB mendukung Prabowo-Hatta bukan saja tepat, melainkan juga menambah elektabilitas pasangan tersebut.
“Saya yakin bahwa dengan dukungan penuh Golkar, ARB, dan tokoh-tokoh senior Golkar, seperti Ketua Dewan Pertimbangan Akbar Tandjung, potensi kemenangan Prabowo-Hatta makin tinggi,” ujar Herdi.
Dosen ilmu politik yang sering tampil di forum internasional ini membandingkan ARB dan Jusuf Kalla atau JK. Menurut Herdi, JK masih berambisi jadi cawapres meski sudah kalah dalam Pilpres 2009 dan pernah jadi wapres.
“Salut untuk ARB dan Golkar,” kata Herdi yang cukup lama jadi peneliti di Monash University, Australia.(*/hrb)
Tinggalkan Balasan