Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menegaskan Raja Dangdut Rhoma Irama tidak lagi menjadi calon presiden yang akan diusungnya. Manuver politik Rhoma saat ini tidak lagi mewakili PKB.
Belakangan sang raja dangdut melakukan pertemuan dengan sejumlah pimpinan partai, salah satunya Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Suryadharma Ali dan Ketua Umum Partai Golongan Karya Aburizal Bakrie. Marwan menegaskan pertemuan tersebut tidak mewakili PKB.
“Pertemuan baik silaturanhmi, tapi itu tidak mewakili partai. Karena partai secara official punya tim untuk melakukan komuniksi politik,” ujar Wakil Sekretaris Jenderal PKB Marwan Jafar, Sabtu (26/4/2014).
Marwan menjelaskan, semula PKB memunculkan sejumlah nama untuk diusung sebagai capres, termasuk Rhoma Irama sebagai salah satu capresnya. Namun PKB sadar diri dengan perolehan suaranya di Pemilu Legislatif April lalu yang tak mencapai 20 persen, sehingga tak dapat mengusung capres.
“Kita realistis karena tidak mencapai 20 persen, sulit sekali untuk engusung capres sendiri. Maka kami menurunkan level dengan realitas politik yang ada menjadi cawapres,” terang Marwan.
“Komitmen awal Capres PKB itu 3 orang, tapi kami juga berpikir kalau diantara mereka ada yang berkesempatan untuk jadi cawapres tentu akan kami dorong,” tambah dia.
Dia menegaskan, hingga saat ini partai pimpinan Muhaimin Iskandar itu belum menetapkan dukungan koalisi kepada partai pengusung capres tertentu, termasuk kepada Joko Widodo, Prabowo Subianto, dan Aburizal Bakrie. “Saya kira komunikasi masih jalan tapi soal penentuan koalisi nanti kita tentukan kemudian,” ucapnya. (mt/in/pol)
Tinggalkan Balasan