INDOPOLITIKA – Koordinator Punggawa Matahari Jakarta (PMJ), Ari Aprian Harahap, menyambut baik langkah Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, yang meluncurkan program pemutihan ijazah bagi siswa yang ijazahnya tertahan akibat tunggakan biaya administrasi.

Ari menilai bahwa program ini bukan hanya menyelesaikan masalah administratif terkait ijazah, namun juga berfokus pada hal yang lebih fundamental, yaitu hak atas masa depan.

Tanpa ijazah, banyak lulusan SMA/SMK di Jakarta kehilangan kesempatan untuk bekerja atau melanjutkan pendidikan.

“Pendidikan adalah kunci untuk masa depan Jakarta. Tanpa ijazah, anak-anak kita tidak bisa melangkah ke depan. Ini bukan hanya soal dokumen, ini tentang nasib mereka,” ujar Ari di Jakarta, Jumat (9/5).

 

Sebagai bentuk dukungan nyata, PMJ mengadakan diskusi publik bertajuk “Jakarta Bebas Ijazah Tertahan: Kolaborasi untuk Akses Pendidikan yang Setara.”

Diskusi publik ini dihadiri oleh staf khusus Gubernur DKI Jakarta Bidang Komunikasi Publik, Cyril Raoul Hakim, Rektor Universitas Teknologi Muhammadiyah, Agus Suradika, Wakil Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 36 Jakarta, Humaidi Rahman, dan Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI jakarta, Sarjoko yang diwakili oleh Pusat Pelayanan Pendanaan Personal dan Operasional Pendidikan (P4OP) Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Syukron.

Forum ini bertujuan untuk mensosialisasikan program serta mengajak masyarakat untuk bersama-sama mengawal agar program ini dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh warga, terutama mereka yang kurang mampu.

Lebih lanjut Ari menilai bahwa program pemutihan ijazah yang diluncurkan Gubernur DKI Jakarta merupakan langkah nyata untuk mengatasi ketimpangan sosial dalam bidang pendidikan.

Menurutnya, dengan adanya pemutihan ijazah, semakin banyak anak-anak Jakarta yang akan memiliki kesempatan untuk meraih cita-cita mereka.

“Program ini adalah langkah nyata untuk menjembatani ketimpangan sosial di bidang pendidikan. Kami percaya, dengan pemutihan ijazah ini, lebih banyak anak-anak Jakarta yang dapat menggapai cita-citanya,”tambah Ari.

Karena itu, Ari menegaskan komitmennya untuk memastikan agar program pemutihan ijazah ini benar-benar mencapai sasaran dan memberikan dampak positif bagi warga Jakarta.

“Kami ingin memastikan bahwa program ini dapat menyentuh mereka yang paling membutuhkan. Jangan sampai ada anak Jakarta yang terhambat langkahnya hanya karena masalah administrasi yang tidak mampu mereka bayar,” tegas Ari. (Red)

Cek berita dan artikel menarik lainnya di Google News Indopolitika.com